Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Siap Menyerap Biodiesel (B20) sebesar 2,2 Juta Kiloliter

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan siap menyerap bahan bakar nabati jenis biodiesel (B20) sebesar 2,2 juta kiloliter (kl) selama setahun mulai 1 September tahun ini seiring dengan penerapan perluasan mandatori B20.
Ilustrasi bahan bakar Biodiesel B20/Reuters-Mike Blake
Ilustrasi bahan bakar Biodiesel B20/Reuters-Mike Blake

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan siap menyerap bahan bakar nabati jenis biodiesel (B20) sebesar 2,2 juta kiloliter (kl) selama setahun mulai 1 September tahun ini seiring dengan penerapan perluasan mandatori B20.

Djoko R. Abumanan, Direktur Regional Jawa Bagian Timur Bali Nusa Tenggara PT PLN mengatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi tersebut mengaku siap untuk mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) miliknya dengan biodiesel (B20).

"PLN siap menyerap 2,2 juta kl. Kami selama ini siap pakai. Ini per tahun, September - September," ujarnya, usai Rakor Biodiesel di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (23/8/2018).

Abumanan menerangkan bahwa jumlah 2,2 juta kiloliter tersebut adalah jumlah bahan bakar yang digunakan sesuai dengan kapasitas dari seluruh mesin diesel untuk pembangkit listrik yang dimilikinya secara nasional.

Pihaknya menerangkan bahwa selama ini dalam menjalankan seluruh mesinnya, PLN menggunakan bahan bakar jenis B0 dan juga B30.

"Selama ini kan kami ada tiga supplier, Pertamina, AKR, dan KPM. Tahun lalu kami ada pakai B30. Kalau realisasi tahun lalu itu 294.000, itu FAME-nya aja ya. Tahun ini sampai Juni sekitar 115.000," ujarnya.

Menurutnya, selama ini realisasi penggunaan B30 memang masih belum banyak lantaran terkendala minimnya ketersediaan dari supplier, terutama di beberapa lokasi yang belum banyak menyediakannya, sehingga tidak semua menggunakan B30.

"Jadi tahun lalu sebenarnya juga bisa 2,2 juta kl biodiesel, tapi suplainya B30 emang ga terlayani di semua daerah karena kami kan tergantung supplier. Misalnya nih, di SPBU ada Premium, ada Pertamax 95, ada Pertamax 98, nah kalau enggak ada dua ini [Pertamax 95 dan Pertamax 98] ya kami pakai Premium. Tapi, nanti kan per 1 September semua harus B20, dan kami juga sudah siap," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper