Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada, Pengaruh Inflasi Komponen Bergejolak Masih Tinggi

Ekonom menilai wajar saja pemerintah fokus menjaga inflasi pada tahun politik. Namun, tetap saja pengaruh inflasi komponen bergejolak saat ini masih tinggi.
bahan pangan/ilustrasi
bahan pangan/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menilai wajar saja pemerintah fokus menjaga inflasi pada tahun politik. Namun, tetap saja pengaruh inflasi komponen bergejolak saat ini masih tinggi.

Ekonom Indef, Reza Hafiz mengungkapkan fokus manajemen inflasi saat ini sudah pasti dari kombinasi inflasi inti dan inflasi bergejolak karena keduanya berkaitan, khususnya terkait pangan dan bahan pangan.

"Kalau kita lihat inflasi umum tahun kalender (ytd) 2018 ini memang masih 2,18% dan 3,18% (yoy), tapi inflasi bergejolak masih lebih tinggi pada level 4,6% (ytd) dan 5,36% (yoy). Nah masalah inflasi bergejolak pangan ini kan seringkali supply-nya, dan harus ditambal lewat impor," ungkapnya kepada Bisnis.com, Jumat (24/8/2018).

Menurutnya, harga komoditas pangan dan bahan pangan yang biasa diimpor naik tentu akan menimbulkan tekanan ke inflasi umum. "Apalagi di tahun politik, harga-harga pangan itu kan dekat sekali dengan rakyat dan 'emak-emak', sudah pasti mitigasi inflasi pangannya lebih ekstra," selorohnya.

Dia melanjutkan, jika dipecah, komponen inflasi itu terdiri atas 3 hal, yakni inflasi inti, harga bergejolak (volatile food) dan harga diatur pemerintah (administered prices).

Sedangkan, imported inflation itu termasuk di inflasi inti karena sifat shock-nya dari eksternal. "Berhubung di tahun politik ini pemerintah tidak mungkin menaikkan harga-harga kebutuhan dasar seperti tarif listrik dan angkutan sehingga tekanan inflasi administered prices bisa mereda," ungkapnya.

Mengutip penjelasan Bank Indonesia, inflasi IHK dikelompokan menjadi:

- Inflasi Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor: (1) fundamental, seperti:Interaksi permintaan-penawaran; (2) Lingkungan eksternal: nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang; (3) Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan konsumen.

- Inflasi non Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya karena dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Komponen inflasi non inti terdiri dari:

(1) Inflasi Komponen Bergejolak (volatile food) : Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan internasional.

(2) Inflasi Komponen Harga yang diatur Pemerintah (Administered Prices): Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) berupa kebijakan harga Pemerintah, seperti harga BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan, dll.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper