Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Bunga Deposito Bank Mandiri Kurang Menarik Bagi Nasabah Korporasi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga senilai Rp724,69 triliun per akhir Juli 2018, tumbuh 7,65% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut lebih lamban dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 12,86% secara tahunan.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga senilai Rp724,69 triliun per akhir Juli 2018, tumbuh 7,65% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut lebih lamban dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 12,86% secara tahunan.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan bahwa penyesuaian suku bunga deposito yang dilakukan perseroan pada akhir Mei berdampak positif terhadap deposan dengan tier di bawah Rp2 miliar.

“Namun, tidak berdampak signifikan untuk nasabah corporate dan commercial, terindikasi karena kebutuhan keuangan finansial jangka pendek pada segmen tersebut,” katanya kepada Bisnis, Senin (3/9/2018).

Selain itu, perlambatan pertumbuhan DPK menurutnya disebabkan oleh tingkat volatilitas rupiah yang tinggi sehingga dana tersimpan dalam bentuk lain seperti emas. Di samping itu, dia menyebutkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat yang masih tinggi serta kondisi ekonomi nasional dan global turut memengaruhi pertumbuhan dana.

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan secara umum memang sedang melambat. Khusus bank yang masuk dalam kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV yang memiliki dukungan modal paling besar, pertumbuhan dana simpanan melambat karena dipengaruhi oleh penghimpunan deposito yang menurun. Penurunan deposito terjadi karena pasar menginginkan rate bunga simpanan lebih tinggi.

Adapun, total penghimpunan DPK bank BUKU IV per Juli 2018 tercatat senilai Rp612,76 triliun, tumbuh 6,56% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp575,04 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper