Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Rupiah Berlanjut, Wapres JK: Tingkatkan Ekspor dan Kurangi Impor

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan pemerintah tengah mencari solusi untuk menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan sambutan pada pembukaan Seminar Nasional dan Kongres ISEI XX di Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/8/2018) malam./JIBI-Rachman
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan sambutan pada pembukaan Seminar Nasional dan Kongres ISEI XX di Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/8/2018) malam./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan pemerintah tengah mencari solusi untuk menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Selasa (4/9/2018), rupiah sempat mencapai level Rp14.840 per dolar AS.
 
"Pemerintah berusaha agar rupiah tetap dalam nilai yang wajar. Utamanya bagaimana kita mengurangi defisit perdagangan," ujarnya di Kantor Wapres RI, Selasa (4/9). 
 
JK menuturkan salah satu caranya adalah dengan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor komoditas yang tak perlu. Termasuk, memaksimalkan ekspor Sumber Daya Alam (SDA) dan mengurangi impor BBM. 
 
Pemerintah disebut bakal mengoptimalkan penggunaan biodiesel agar pemanfaatkan konten lokal semakin besar. Hal ini mesti dipikirkan matang-matang oleh PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) sebagai operator sumber daya energi di Indonesia. 
 
"Pokoknya bagaimana meningkatkan ekspor dan menguragi impor sehingga defisitnya atau gap-nya [neraca perdagangan] akan berkurang agar rupiah tetap dalam nilai yang wajar," ucapnya. 
 
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo kembali memanggil para menteri ekonomi dan kepala lembaga ekonomi ke Istana Presiden, hari ini. Pemanggilan tersebut merupakan yang kedua setelah Senin (3/9) dilakukan panggilan serupa.
 
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pertemuan hari ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sehari sebelumnya.
 
Dia menerangkan pembahasan pada hari ini lebih diperinci agar langkah-langkah yang akan diambil menjadi lebih konkret. Pada dasarnya, pemerintah ingin fokus dalam hal ekspor dan akan mengumumkan kebijakan ekspor dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper