Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif PPh Impor 1.147 Barang Naik

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah akhirnya mengumumkan penyesuaian tarif PPh impor kepada sekitar 1.147 barang. Penyesuaian tarif tersebut menjadi strategi pemerintah untuk mengendalikan defisit neraca perdagangan.

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah akhirnya mengumumkan penyesuaian tarif PPh impor kepada sekitar 1.147 barang. Penyesuaian tarif tersebut menjadi strategi pemerintah untuk mengendalikan defisit neraca perdagangan.

Secara umum kebijakan tarif yang diterapkan pemerintah dapat dibagi menjadi tiga. Pertama, tarif PPh impor 719 barang yang semula 2,5% dinaikan menjadi 7,5%. Umumnya barang komoditas yang digunakan dalam proses konsumsi dan keperluan lainnya.

Tarif PPh Impor 1.147 Barang Naik

Kedua, adalah tarif PPh impor 218 barang dari 2,5% menjadi 10%. Tarif dengan kategori ini diterapkan kepada barang impor yang memiliki substitusi dalam negeri.

Ketiga, tarif PPh impor dari 7,5% menjadi 10%. Penerapan tarif impor 10% diterapkan karena adanya urgensi terkait perbaikan neraca perdagangan Indonesia.

Tarif PPh Impor 1.147 Barang Naik

Menteri Keungan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa cara pemerintah untuk melakukan pengendalian impor. Pemerintah telah berkomitmen untuk mengurangi impor barang yang memiliki substitusi dalam negeri.

"Jika bisa dipenuhi dalam negeri bisa dilakukan, kalau yang tidak penting-penting amat tak usah dilakukan," ungkap Sri Mulyani , Rabu (5/9/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper