Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pajak Impor 1.147 Barang Naik, Pemerintah Waspada 'Black Market'

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah resmi naikkan tarif PPh pasal 22 untuk 1.147 item komoditas, upaya ini dinilai positif oleh pengamat. Di sisi lain, pemerintah diingatkan potensi kenaikan aktivitas pasar gelap karena pengalihan jalur barang tersebut.
Mobil diimpor secara utuh atau CBU. /Bisnis-Fatkhul Maskur
Mobil diimpor secara utuh atau CBU. /Bisnis-Fatkhul Maskur

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah resmi naikkan tarif PPh pasal 22 untuk 1.147 item komoditas, upaya ini dinilai positif oleh pengamat. Di sisi lain, pemerintah diingatkan potensi kenaikan aktivitas pasar gelap, karena pengalihan jalur barang tersebut.

Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartati, menilai barang-barang tersebut dapat efektif untuk mengurangi tekanan impor, sehingga upaya-upaya kreativitas seperti ini harus terus didorong. Sebab, nilai impor 1.147 barang tersebut secara keseluruhan pada 2017 sebesar US$6,6 miliar sementara pada 2018 sampai dengan Agustus 2018 mencapai US$5,0 miliar.

"Sebenarnya baru terbuka itu yang ada program impor, ini angkanya baru muncul dari dulu kita tidak percaya semua bahan baku, industri kita tidak mungkin tumbuh tidak mungkin cuma 4% kalau ternyata pertumbuhan impor hanya bahan baku," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (5/9/2018).

Enny menilai angka-angka tersebut sesuai kenyataan bahwa struktur impor didominasi barang impor.

Dia mengingatkan upaya pengendalian impor tersebut harus diimbangi penegakkan hukum terhadap aktivitas pasar gelap karena lanjutnya, pengendalian dapat membuat importir menggunakan jalur ilegal.

"Kenapa barang impor besar itu ada, ya karena ada permintaan, itu di satu sisi barang dikendalikan akan memicu black market," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper