Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Minta Apple Untuk Rakit Produknya di AS

Apple Inc. mengatakan bahwa proposal tarif dari AS yang menargetkan produk impor asal China senilai US$200 miliar akan turut menaikkan harga beberapa produk konsumennya, seperti Apple Watch dan AirPods.
Logo Apple Inc./Reuters
Logo Apple Inc./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Apple Inc. mengatakan bahwa proposal tarif dari AS yang menargetkan produk impor asal China senilai US$200 miliar akan turut menaikkan harga beberapa produk konsumennya, seperti Apple Watch dan AirPods.

Selain itu, komputer desktop mini Mac, Apple Pencil untuk iPads, berbagai jenis charger, dan adapter serta perangkat perkakas lainnya yang digunakan dalam proses manufaktur dan desain beberapa produk Apple di AS juga akan terkena dampaknya.

Hal itu disampaikan oleh perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, tersebut kepada Perwakilan Perdagangan AS (USTR) melalui surat yang bertanggal 5 September 2018.

Merespons hal tersebut, Presiden AS Donald Trump menuliskan di akun Twitter-nya bahwa hanya ada satu jalan keluar untuk keluhan tersebut, yakni dengan merakit produk Apple di AS saja. 

Pasalnya, di AS tidak ada pajak yang akan diberlakukan untuk Apple. Justru perusahaan akan mendapat insentif pajak.

“Buatlah produk kalian di Amerika Serikat alih-alih di China. Mulailah bangun pabrik dari sekarang. Saya tidak sabar!” tulis Trump seperti dikutip dari Twitter, Minggu (9/9).

Adapun, AS telah memberlakukan tarif untuk produk impor asal China senilai US$50 miliar. 

Selanjutnya, Pemerintahan Trump juga bakal mengenakan tarif untuk produk impor senilai US$200 miliar, yang kini telah berada di tahap finalisasi.

Selain itu, Trump juga akan menambah tarif untuk produk impor asal China senilai US$267 miliar, yang dipandang analis akan berdampak kepada seluruh kategori produk konsumen yang diimpor dari China.

“Kekhawatran kami dengan tarif ini adalah bahwa AS akan terkena pukulan keras, dan akan merendahkan pertumbuhan ekonomi dan kompetitivitas AS, serta menaikkan harga-harga bagi konsumen AS,” tulis Apple di dalam suratnya.

Ketika Apple memberikan garis besar dampak operasional dan produknya yang akan berdampak dari pengenaan tarif tersebut, harga sahamnya langsung turun 0,8% dan ditutup di level US$221,30 pada akhir pekan lalu.

Perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook itu mengeluhkan bahwa tarif justru akan tampil sebagai pajak tambahan bagi konsumen AS dan meningkatkan harga produk Apple, yang banyak digunakan oleh masyarakat di dalam kehidupan sehari.

Pada awal tahun ini, Cook  bahkan sempat menyatakan bahwa tarif yang dikenakan Trump bukanlah pendekatan yang bijak.

Melalui suratnya, Apple meminta agar Pemerintah AS mempertimbangkan kembali langkah-langkah kebijakannya dan bekerja untuk mencari solusi lain yang lebih efektif, yang dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi AS dan konsumennya, serta menyehatkan keduanya lebih dari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper