Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ari Askhara Ditunjuk Jadi Direktur Utama Garuda Indonesia (GIAA)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. merombak susunan direksi perseroan. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, I Gusti Ngurah Askharadana Diputra didapuk menggantikan Pahala N. Mansury sebagai Direktur Utama perusahaan maskapai penerbangan pelat merah tersebut.
Penumpang pesawat udara Garuda Indonesia berjalan menuju pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/9/2014) untuk terbang dengan rute MakassarBau-Bau./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Penumpang pesawat udara Garuda Indonesia berjalan menuju pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/9/2014) untuk terbang dengan rute MakassarBau-Bau./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. merombak susunan direksi perseroan. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, I Gusti Ngurah Askharadana Diputra didapuk menggantikan Pahala N. Mansury sebagai Direktur Utama perusahaan maskapai penerbangan pelat merah tersebut.

"Iya betul, dalam surat memang sudah disebutkan [Ari Askhara]," ungkap Komisaris Garuda Indonesia Chairal Tanjung saat ditemui usai RUPSLB, Rabu (11/9).

Ari Askhara sebelumnya merupakan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) yang menjabat sejak Mei 2017. Ari sendiri bukanlah sosok baru di Garuda Indonesia. Dia sempat menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia pada Desember 2014-April 2016.

Sebagai catatan, Pahala N. Mansury pun belum lama menduduki kursi Direktur Utama Garuda Indonesia yaitu per April 2017. Pahala sebelumnya merupakan Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Tiga mata acara yang dibahas pada RUPSLB  yaitu pemaparan dan evaluasi kinerja perseroan pada semester I/2018, perubahan susunan pengurus, dan laporan perkembangan rencana transaksi penerbitan obligasi global dan pendanaan perseroan tahun 2018.

Sejak menjabat sebagai Dirut GIAA, Pahala fokus melakukan efisiensi di segala lini. Selama menjabat setahun terakhir, kerugian yang diderita maskapai pelat merah tersebut konsisten mengecil.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Garuda Indonesia membukukan rugi bersih sebesar US$116,86 juta selama semester I/2018, mengecil 58,55% dibandingkan kerugian bersih yang diderita perseroan pada semester I/2017 yang mencapai US$281,92 juta.

GIAA menempuh sejumlah upaya untuk mengejar target laba US$8- juta—US$10 juta laba pada tahun ini seperti restrukturisasi rute, meningkatkan utilisasi kursi, renegosiasi biaya leasing, hingga mendorong kinerja finansial entitas anak.

Berikut komposisi direksi GIAA yang baru:
Direksi Utama : I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra
Direktur Niaga : Pikri Ilham Kurniansyah
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha : Mohammad Iqbal
Dirketur Operasi : Bambang Adisurya Angkasa
Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko : Fuad Rizal
Dirketur Human Capital : Heri Akhyar
Direkur Teknik : I Wayan Susena
Direktur Layanan : Nicodemus Panarung Lampe
Komisaris Utama/Independen : Agus Santoso
Komisaris Independen : Ismerda Lebang 
Komisaris Independen : Herbert Timbo P Siahaan
Komisaris : Muzaffar Ismail
Komisaris : Dony Oskaria
Komisaris : Chairul Tanjung
Komisaris : Luky Alfirman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper