Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Sambut Hangat Undangan Diskusi Dagang AS

Pemerintah China menyambut hangat undangan yang diajukan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengadakan putaran baru diskusi perdagangan antara kedua negara.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China menyambut hangat undangan yang diajukan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengadakan putaran baru diskusi perdagangan antara kedua negara.

Juru bicara Departemen Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan China telah menerima undangan itu dan menyambutnya. Ia menambahkan bahwa kedua negara sedang berdiskusi tentang perincian rencana pertemuan itu.

“China selalu menganggap bahwa eskalasi konflik perdagangan tidak ada dalam kepentingan siapa pun,” terang Geng kepada awak media, seperti dikutip Reuters, Kamis (13/9/2018).

“Bahkan, dari pembicaraan awal bulan lalu di Washington, tim diskusi perdagangan kedua belah pihak telah mempertahankan berbagai bentuk kontak, dan mengadakan diskusi tentang isu di setiap sisi,” lanjutnya.

Pada Rabu (12/9), Larry Kudlow, yang mengepalai Dewan Ekonomi Gedung Putih, mengungkapkan kepada Fox Business Network bahwa Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin telah mengirimkan undangan ke pejabat senior pemerintah China.

“Ada beberapa pembicaraan dan informasi yang kami terima bahwa pemerintah China - puncak pemerintah China ingin melanjutkan diskusi [perdagangan],” ujar Kudlow.

Sumber terkait mengatakan bahwa undangan itu disampaikan Mnuchin ke sejumlah pejabat pemerintah China, termasuk Wakil Perdana Menteri Liu He, penasihat ekonomi Presiden China Xi Jinping, untuk mengadakan diskusi dalam beberapa pekan mendatang.

Undangan itu datang di tengah meningkatnya penentangan tarif dari kalangan bisnis.

Pada Kamis, AmCham China dan AmCham Shanghai mempublikasikan survei bersama yang menunjukkan bahwa dampak negatif terhadap perusahaan AS di China akibat perang tarif yang diberlakukan satu sama lain antara AS dan China tampak jelas.

Sementara itu, lebih dari 60% perusahaan-perusahaan AS yang disurvei mengatakan tarif AS telah mempengaruhi operasi bisnis mereka. Persentase yang sama mengatakan bahwa bea masuk Tiongkok terhadap barang-barang AS berdampak pada bisnis.

Kemudian European Union Chamber of Commerce di China merilis surveinya pada Kamis, yang mengungkapkan bahwa perang tarif AS-China menyebabkan “gangguan signifikan” terhadap rantai pasokan global serta “benar-benar mempengaruhi” perusahaan-perusahaan non China dan non Amerika.

Sehari sebelumnya, lebih dari 60 kelompok industri AS meluncurkan sebuah koalisi - Americans for Free Trade – untuk menentang tarif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper