Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukopin Targetkan Migrasi 300.000 Kartu Debit ke Teknologi Cip

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Bukopin Tbk. menargetkan 25% atau sekitar 300.000 nasabah bermigrasi atau mengganti kartu debit yang menggunakan sistem keamanan berbasis pita magnetik ke teknologi cip. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mendorong migrasi tersebut adalah meluncurkan produk baru hasil kerja sama dengan Mastercard.
Karyawati melayani nasabah, di kantor Cabang Bank Bukopin di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawati melayani nasabah, di kantor Cabang Bank Bukopin di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Bukopin Tbk. menargetkan 25% atau sekitar 300.000 nasabah bermigrasi atau mengganti kartu debit yang menggunakan sistem keamanan berbasis pita magnetik ke teknologi cip. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mendorong migrasi tersebut adalah meluncurkan produk baru hasil kerja sama dengan Mastercard. 

Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A Purwantoro mengatakan, produk kartu debit berteknologi cip ini diharapkan dapat meningkatkan sistem keamanan transaksi menggunakan kartu debit. Selain itu, kerja sama dengan Mastercard diharapkan dapat memperluas jangkauan transaksi nasabah Bank Bukopin. 

Menurut Rivan, target migrasi 300.000 nasabah itu berdasar dari jumlah profil nasabah yang sering bertransaksi dengan kartu debit di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan merchant-merchant yang bekerja sama. 

“Selanjutnya baru migrasi ke payroll atau pun nasabah-nasabah yang sering bertransaksi ke cabang,” ujarnya, Senin (20/9/2018). 

Rivan mengatakan bahwa migrasi penggunaan teknologi cip dan migrasi ke penggunaan kartu debit berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) berlangsung bersamaan. Walau demikian, Rivan mengaku penerbitan kartu berlogo GPN masih sedikit. “Kalau GPN baru mulai sepuluh ribuan,” aku Rivan. 

Bank Bukopin menargetkan 20%–30% dari total nasabahnya akan bermigrasi ke kartu berlogo GPN hingga akhir 2019. Namun, Rivan menilai angka tersebut dapat naik jika infrastruktur yang mendukung GPN seperti fasilitas merchant sudah bagus. 

“Ketika infrastruktur GPN ini sudah bagus, 50% [dari total nasabah] bisa masuk, tapi bertahap lah. Hari ini yang paling penting standar cip dulu, karena itu security yang kita jaga,” ujar Rivan.  

Di sisi lain, Perseroan mencatat lonjakan pada transaksi yang menggunakan e-channel seperti e-banking, SMS banking, ATM, dan EDC.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper