Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Banten Tunggu Tambahan Injeksi Modal

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. masih menanti tambahan suntikan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD guna mendorong kinerja perusahaan. Belum lama ini, Bank Banten mendapatkan setoran modal sebesar Rp175 miliar dari Pemerintah Provinsi Banten.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. Fahmi Bagus Mahesa (tengah), didampingi Wakil Direktur Utama Oliver Richard W. Mambu (kanan), dan Direktur Bambang Mulyo Atmojo, saat menerima kunjungan Bisnis Indonesia di Serang, Banten, Kamis (22/3/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. Fahmi Bagus Mahesa (tengah), didampingi Wakil Direktur Utama Oliver Richard W. Mambu (kanan), dan Direktur Bambang Mulyo Atmojo, saat menerima kunjungan Bisnis Indonesia di Serang, Banten, Kamis (22/3/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. masih menanti tambahan suntikan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD guna mendorong kinerja perusahaan. Belum lama ini, Bank Banten mendapatkan setoran modal sebesar Rp175 miliar dari Pemerintah Provinsi Banten.

Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa mengatakan, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5/2013 sisa setoran modal pemprov masih sekitar Rp160 miliar. Dirinya berharap sisa modal tersebut dapat dialokasikan dalam APBD Murni pada 2019.

"Setoran modal ini diharapkan dapat digunakan untuk penguatan modal dan ekspansi bisnis. Sehingga harapan kami, alokasi APBD tersebut akan berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian di wilayah Banten," katanya kepada Bisnis, Rabu (26/9/2018).

Fahmi mengemukakan bahwa tambahan modal akan digunakan untuk mendorong ekspansi bisnis terutama kredit yang akan menghasilkan pendapatan. Namun, menurutnya penambahan modal itu belum akan signifikan menopang kinerja pada tahun ini karena baru efektif November 2018.

"Sepertinya baru efektif digunakan November ini. Kami akan fokus pada sektor konsumer yang resikonya relatif kecil," katanya. Adapun sampai Agustus 2018 lalu pertumbuhan kredit bank dengan kode saham BEKS ini sudah tumbuh 32,67% secara tahunan atau Rp5,72 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp4,31 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper