Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral China Pilih Tahan Suku Bunga

Bank sentral China memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga acuan jangka pendek hari ini, Kamis (27/9/2018), berlawanan dengan penaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve Amerika Serikat (AS).
Perekonomian China/Ilustrasi
Perekonomian China/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral China memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga acuan jangka pendek hari ini, Kamis (27/9/2018), berlawanan dengan penaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve Amerika Serikat (AS).

Meski langkah People’s Bank of China (PBOC) ini telah diantisipasi, keputusan tersebut menyoroti jalur kebijakan yang berbeda untuk dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia itu. Langkah ini juga berisiko memberi tekanan pada mata uang yuan.

Perekonomian Tiongkok secara perlahan kehilangan momentum dan menghadapi lebih banyak tekanan dari eskalasi tarif perdagangan AS.

The Fed, di sisi lain, melihat perekonomian AS tumbuh dengan laju yang lebih cepat dari yang diperkirakan tahun ini, dengan hanya sedikit pelambatan pada 2019.

Pada kenyataannya, China telah melonggarkan kebijakan kredit dan berupaya untuk mengurangi biaya pembiayaan dengan berbagai cara dalam beberapa bulan terakhir saat aktivitas ekonominya telah melesu dan ancaman perdagangan AS meningkat.

PBOC juga menyatakan telah melewatkan operasi pasar terbuka pada Kamis karena tingkat likuiditas dalam sistem perbankan “relatif tinggi”.

Otoritas moneter China ini tidak membahas suku bunga reverse repo dalam pernyataan di situs webnya, tetapi menyebutkan tingkat likuiditas yang "relatif tinggi" dengan pengeluaran fiskal pada akhir kuartal, yang dapat “menyerap faktor-faktor termasuk reverse repo yang jatuh tempo dan penerbitan obligasi pemerintah”.

Sheng Songcheng, penasihat kebijakan untuk PBOC, mengatakan kepada Beijing News bahwa langkah penaikan tingkat suku bunga tidak sesuai dengan situasi ekonomi China saat ini, karena perlu menurunkan biaya pembiayaan untuk mendukung perusahaan dan mendorong pertumbuhan yang stabil.

“Kenaikan suku bunga Fed akan menumpuk beberapa tekanan pada yuan dalam jangka pendek, tetapi itu tidak akan  besar karena ekonomi China sebagian besar stabil,” ujar Sheng, seperti dilansir Reuters.

PBOC telah mengikuti langkah penaikan suku bunga Fed pada bulan Maret dengan menaikkan suku bunga jangka pendek dan menengah, tetapi kemudian menahannya pada bulan Juni terlepas dari langkah pengetatan oleh The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper