Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Harga Pangan Picu Deflasi September 2018

Deflasi yang terjadi pada September 2018 ditenggarai oleh tetap terjaganya harga pangan.
September terjadi deflasi./JIBI-Alby Albahi
September terjadi deflasi./JIBI-Alby Albahi

Bisnis.com, JAKARTA - Deflasi yang terjadi pada September 2018 ditenggarai oleh tetap terjaganya harga pangan.

Seperti diketahui, volatile food pada dua bulan berturut-turut mengalami inflasi sebesar 1,24% pada Agustus dan 1,83% pada September 2018.

Adapun, pemicunya deflasi di volatile food pada September ini a.l. daging ayam ras 0,13%, bawang merah 0,05%, ikan segar 0,04%, dan beberapa sayuran dan telur ayam 0,03%, serta cabai rawit sebesar 0,02%

Dari awal tahun ini, inflasi volatile food terus melandai setelah sempat mencapai 2,58% pada Januari 2018.

Ekonom PT Bank Danamon Tbk. Wisnu Wardana memperkirakan inflasi tahun 2018 akan terkendali sebesar 3,64% dengan adanya tren deflasi.

"Namun, ada tendesi laju inflasi bisa lebih rendah mengingat upaya kuat pemerintah menekan harga bahan pangan," ungkap Wisnu, Senin (1/10/2018).

Di sisi lain, dia melihat rendahnya inflasi tidak akan mengubah stance kebijakan moneter bank sentral.

Terkait dampak nilai tukar terhadap inflasi, Wisnu mengakui pengusaha belum melakukan penyesuaian harga dan memang memilih untuk mengurangi marjin.

Dengan perkembangan kompetisi dan teknologi, penentuan harga bagi konsumen semakin sulit.

"Karena dulu it's a producers' market, sekarang dengan informasi yang symmetric antara produsen dan konsumen jadi tidak semudah itu untuk kasih pricing," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper