Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Annual Meeting IMF-World Bank 2018 Hasilkan 12 Prinsip Teknologi Finansial

IMF tegaskan Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali menghasilkan 12 prinsip teknologi financial (tekfin).
Gubernur Bank Sentral Afrika Selatan sekaligus Ketua Komite IMF, Lesetja Kganyago (tengah) bersama Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (kiri) dan Direktur Komunikasi IMF Garry Rice pada konferensi pers komunike IMFC dalam Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018, Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/100./JIBI/BISNIS-Rinaldi Mohamad Azka
Gubernur Bank Sentral Afrika Selatan sekaligus Ketua Komite IMF, Lesetja Kganyago (tengah) bersama Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (kiri) dan Direktur Komunikasi IMF Garry Rice pada konferensi pers komunike IMFC dalam Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018, Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/100./JIBI/BISNIS-Rinaldi Mohamad Azka

Bisnis.com, NUSA DUA - IMF tegaskan Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali menghasilkan 12 prinsip teknologi financial (tekfin).

Prinsip tersebut akan diadopsi menjadi acuan dasar tekfin bagi seluruh negara anggota.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menuturkan pertemuan di Bali menjadi pertemuan yang menghasilkan 12 prinsip tekfin.

"Hasil pertemuan yang murni ekonomi adalah 12 prinsip The Bali Fintech Agenda yang menagarah dan memverifikasi teknologi untuk manfaat masyarakat dan tidak menggoyang stabilitas ekonomi," jelasnya dalam konferensi pers IMFC, Sabtu (13/10/2018).

Lebih lanjut, Gubernur Bank Sentral Afrika Selatan yang mengepalai Komite IMF, Lesetja Kganyago mengatakan prinsip tersebut akan diadopsi oleh seluruh negara anggota tetapi tetap ada risiko di dalamnya.

Risiko yang dia maksud adalah bagaimana mengembangkan human capital dan melindungi para pengguna tekfin.

"Kita bisa lakukan perbaikan luar biasa dengan teknologi finansial terutama di Afrika. Walaupun begitu, tetap ada risiko juga, regulator harus pastikan para pengguna tekfin terlindungi dan kita semua punya akses dan kesempatan yang luar biasa," ujarnya.

Perlu diketahui, Bali Fintech Agenda  adalah kerangka kerja yang dapat dipertimbangkan oleh negara-negara dunia dalam merumuskan kebijakan terkait teknologi finansial yang tumbuh sangat cepat.

Berikut ini adalah 12 poin kesepakatan Bali Fintech Agenda:

 1. Menyambut revolusi di bidang teknologi keuangan, 

2. Ruang penggunaan teknologi baru untuk meningkatkan layanan jasa keuangan, 

3. Mendorong kompetisi dan berkomitmen menciptakan pasar yang terbuka, bebas dan teruji, 

4. Mendukung keuangan inklusif dan mengembangkan pasar keuangan, 

5. Memonitor perkembangan secara erat untuk meningkatkan pemahaman atas sistem keuangan yang tengah berevolusi, 

6. Mengadaptasi regulatory framework dan pengawasan untuk pengembangan sistem keuangan yang stabil, 

7. Menjaga integritas finansial, 

8. Memperbarui kerangka hukum untuk menyediakan lanskap hukum yang akomodatif, 

9. Memastikan stabilitas sistem moneter dan keuangan, 

10. Mengembangkan infrastruktur keuangan dan data yang mumpuni untuk menjaga kesinambungan manfaat teknologi keuangan, 

11. Mendorong koordinasi dan kerja sama internasional serta berbagi informasi, 

12. Mengembangkan pengawasan kolektif terhadap risiko sektor keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper