Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayapada Optimistis LDR Stabil di Kisaran 89% 

Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Hariyono Tjahjarijadi memastikan perseroan akan terus berusaha menjaga LDR dibatas yg diperbolehkan oleh regulator yakni 78-92%. 
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Hariyono Tjahjarijadi memastikan perseroan akan terus berusaha menjaga LDR dibatas yg diperbolehkan oleh regulator yakni 78-92%. 

Saat ini, posisi LDR Bank Mayapada stabil di level 89%-90%. Angka itu pun diprediksi Haryono akan terus terjaga sampai akhir tahun ini. 

"Saat ini jika terjadi peningkatan LDR dikarenakan memang likuiditas yang agak ketat karena pertumbuhan dana dan kredit lebih besar pertumbuhan kreditnya. Sementara soal peningkatan kredit sangat tergantung dari permintaan," katanya, Sabtu (13/10/2018).

Haryono menilai sepanjang pertumbuhan ekonomi baik maka permintaan kredit juga naik, sebaliknya bukan karena bunga kredit naik lalu permintaan kredit turun. 

Untuk itu, dia juga memastukan kondisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) juga sedikit banyak tergantung kondisi ekonomi riilnya. Saat ini, perseroan dengan sandi saham MAYA ini mencatat NPL gross sampai Juni 2018 sebesar 4,3%. Sedangkan NPL net sebesar 2,8%.

Adapun sampai akhir tahun, Haryono optimis NPL gross akan mampu ditekan sampai maksimal di angka 3%. Hal ini dikarenakan sampai pertengahan tahun lalu, ada perbaikan signifikan dari sisi kualitas aset.

Perseroan juga memastikan akan selalu berkomunikasi dengan debitur dan melakukan diskusi yang intens dalam menyelesaikan persoalan nasabah.

Sisi lain, perseroan terus berupaya menggejot pendapatan Fee based income sebagai langkah antisipasi mengerusnya margin bunga bersih atau net interset margin (NIM) akibat kenaikan suku bunga deposito.

Haryono mengatakan dengan masih adanya resiko kenaikan suku bunga acuan pihaknya masih akan mempertahankan NIM sama seperti sekarang atau di posisi 4,5% sampai akhir tahun.

"Kami masih menargetkan FBI tumbuh 20%, mengingat kami start juga dari nominal yang relatif kecil," ujarnya.

Sementara dalam laporan keuangan periode Agustus 2018, pendapatan operasional selain bunga sebesar Rp92,02 miliar. Nilai ini meningkat 143,37% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp37,81 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper