Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Jamin Pengelolaan Fiskal 2018 Berjalan Lebih Atraktif

Bisnis.com, JAKARTA - Meski mendapat berbagai tantangan baik eksternal maupun internal, pengelolaan fiskal 2018 diperkirakan berjalan lebih atraktif dibandingkan dengan 2017.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan pada High Level Dialogue Disaster Risk Financing and Insurance in Indonesia dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di BICC Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan pada High Level Dialogue Disaster Risk Financing and Insurance in Indonesia dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di BICC Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Meski mendapat berbagai tantangan baik eksternal maupun internal, pengelolaan fiskal 2018 diperkirakan berjalan lebih atraktif dibandingkan dengan 2017.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, hampir semua sektor dalam APBN 2018 menunjukkan pergerakan yang mengarah ke positif. Dengan demikian, dia memproyeksikan target defisit pada 2018 bakal berada pada kisaran 1,65%-2,04% dari produk domestik bruto (PDB).

"Ini lebih rendah dibandingkan dengan target defisit dalam APBN yang dipatok 2,19%," kata Sri Mulyani di Kantor Ditjen Pajak, Rabu (17/10/2018).

Optimisme pemerintah terkait target defisit tersebut dipicu oleh pertumbuhan penerimaan pajak non migas yang tumbuh pada angka 16,5% yang membuat kinerja pendapatan negara bisa mencapai Rp1.312,3 triliun atau 69,3% dari target APBN 2018 senilai Rp1.894,7 triliun.

Di samping itu, outlook defisit dalam APBN 2018 ini juga ditopang belanja yang meski dari sisi realisasi lebih tinggi dibandingkan dengan 2017, tetapi relatif masih terkendali yakni pada angka 68% atau senilai Rp1.512,6 triliun dari target senilai Rp2.220,7 triliun.

"Realisasi defisit sampai dengan September 2018 kemarin mencapai 1,35%, posisi ini menunjukkan keseimbangan keseluruhan masih sangat baik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper