Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Populasi Tua Mengancam Kebijakan Moneter Eropa

Bertambahnya populasi tua di Eropa diperkirakan dapat menjadi batu sandungan bagi kebijakan moneter Bank Sentral Eropa secara permanen, yang akhirnya menimbulkan resesi berkepanjangan dan melemahkan pemulihan ekonomi.
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski

Bisnis.com, JAKARTA — Bertambahnya populasi tua di Eropa diperkirakan dapat menjadi batu sandungan bagi kebijakan moneter Bank Sentral Eropa secara permanen, yang akhirnya menimbulkan resesi berkepanjangan dan melemahkan pemulihan ekonomi.

Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa (ECB) Peter Praet memaparkan bahwa pergeseran demografik telah memicu pelemahan suku bunga, yang membuat ECB kehilangan kekuatan dalam perangkat moneternya dan meningkatkan risiko bahwa target inflasi semakin sulit tercapai.

“Kita harus waspada mengenai beban berat bank sentral, yaitu keterbatasan bank sentral untuk menggunakan perangkatnya di dalam mencegah masalah yang disebabkan oleh ekonomi struktural dan keuangan yang tidak efisien,” ujar Praet di Madrid, seperti dikutip Reuters, Rabu (17/10).

Adapun, ECB telah gagal mencapai target inflasi sebesar 2% selama 5 tahun terakhir dan bahkan diperkirakan bakal gagal menyentuh level tersebut di pengujung tahun ini.

Hal itu pun menunjukkan bahwa kebijakan moneter mungkin telah kehilangan sebagian potensinya bahkan ketika bank sentral telah menggunakan perangkat baru untuk menstimulasi ekonomi melalui pelonggaran kuantitatif (QE).

Sementara perangkat baru tersebut berjalan efektif untuk saat ini, Praet mengatakan, tingkat suku bunga netral yang disebut suku bunga ekuilibrium telah turun tajam karena populasi tua meningkatkan jumlah tabungannya, merendahkan pertumbuhan produktivitas, dan mengangkat angka pensiun terhadap jumlah pekerja aktif.

“Resesi mungkin akan bertahan lama, pemulihan juga akan bergerak lambat dan dangkal, dengan risiko meningkat terkait tak tercapainya target [inflasi],” ujar Praet mengacu kepada dampak dari suku bunga netral dalam kebijakan ECB.

Namun, Praet menjelaskan beberapa solusi yang dapat diambil oleh para pembuat kebijakan. Salah satunya adalah dengan menaikkan usia pensiun dan membuat kebijakan yang dapat mendukung partisipasi pekerja, misalnya melalui peningkatan mobilitas pekerja atau mengefektifkan pelatihan keterampilan.

Praet juga mengimbau agar dibentuk kebijakan yang dapat menghidupkan kembali pertumbuhan produktivitas, misalnya dengan menyebarkan langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas lintas batas dan ke seluruh pelosok blok mata uang tunggal euro.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper