Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Mandiri Capai Rp18 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. hingga kuartal III/2018 mencatatkan laba bersih Rp18,1 triliun, naik 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ditopang pertumbuhan pendapatan nonbunga dan penurunan pencadangan.
Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Sulaiman Arif Arianto (kedua kiri), Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Hery Gunardi (kiri), Direktur Keuangan Panji Irawan (kedua kanan) dan Corporate Secretary Rohan Hafas saat menyampaikan paparan kinerja triwulan III-2018 kepada media, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Sulaiman Arif Arianto (kedua kiri), Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Hery Gunardi (kiri), Direktur Keuangan Panji Irawan (kedua kanan) dan Corporate Secretary Rohan Hafas saat menyampaikan paparan kinerja triwulan III-2018 kepada media, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. hingga kuartal III/2018 mencatatkan laba bersih Rp18,1 triliun, naik 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ditopang pertumbuhan pendapatan nonbunga dan penurunan pencadangan.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2018, pendapatan nonbunga bank berkode saham BMRI itu tumbuh 11,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp18,75 triliun. Adapun, beban pencadangan menyusut 10,3% menjadi Rp10,9 triliun.

Sementara itu, pendapatan bunga bersih justru tercatat tumbuh satu digit, 4,2% menjadi Rp40,5 triliun. Penurunan pendapatan bunga bersih sejalan dengan penyusutan rasio margin bunga bersih menjadi 5,76% dari periode sebelumnya 5,86%.

Pada saat yang sama penyaluran kredit Bank Mandiri tumbuh 13,8% menjadi sebesar Rp781,1 triliun. Kredit ditargetkan tumbuh sekitar 11% - 13% tahun ini.

Wakil Direktur Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto menyampaikan, dengan melihat realisasi kinerja pada kuartal III, manajemen optimistis pada tahun ini laba bersih perseroan bisa mencapai sekitar Rp22 triliun - Rp24 triliun.

Apalagi perseroan mampu menurunkan rasio kredit bermasalah sehingga ada pembalikan biaya pencadangan. Rasio kredit bermasalah (non-perfoming loan/NPL) gross tercatat turun 74 basis poin menjadi sebesar 3,01%.

"Penurunan rasio NPL terutama didorong oleh restrukturisasi kredit berkelanjutan dan pemantauan potensi bisnis debitur untuk memenuhi kewajibannya," ujarnya dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Rabu (17/10).

Biaya kredit pun mengalami penurunan sejalan dengan perbaikan kualitas kredit menjadi sekitar 2%. Adapun, biaya operasional Bank Mandiri sampai kuartal III/2018 naik 6,3% menjadi Rp26,9 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 25,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper