Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Prediksi Penyaluran Pembiayaan P2P Lending Sentuh Rp20 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi angka penyaluran pembiayaan industri peer-to-peer lending atau fintech lending mencapai Rp20 triliun hingga akhir tahun.
Karyawan melakukan aktivitas di salah satu perusahaan financial technology (Fintech), di Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan melakukan aktivitas di salah satu perusahaan financial technology (Fintech), di Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi angka penyaluran pembiayaan industri peer-to-peer lending atau fintech lending mencapai Rp20 triliun hingga akhir tahun.

Direktur Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan Financial Technology, Hendrikus Passagi mengatakan peningkatan jumlah borrower atau peminjam uang hingga Agustus.

OJK mencatat jumlah penyaluran pinjaman hingga Agustus 2018 sebesar Rp11,68 triliun, tumbuh 355,73% dibandingkan dengan Desember 2017. Adapun akumulasi rekening borrower mencapai 1,8 juta entitats. Angka ini meningkat 611,10%  dari Desember 2017 (year-to-date).

Hendrikus memprediksi angka ini angka terus tumbuh hingga akhir tahun.

“Kami antisipasi pembiayaan peer to peer lending hingga Desember kisaran Rp18 triliun – Rp 20 triliun,” kata Hendrikus di Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/10/2018).

Tidak hanya itu, Hendrikus juga memperkirakan pertumbuhan borrower atau pemijam uang akan bertambah hingga mencapai 3 juta borrower di akhir tahun 2018.

Hendrikus menerangkan pesatnya  pertumbuhan fintech lending disebabkan manfaat yang diberikan mampu menyentuh lapisan masyarakat yang di bawah.

Fintech lending telah membuat penyebaran uang merata ke seluruh daerah, tidak hanya berpusat di pulau Jawa.

Berdasarkan data penyaluran pinjaman, fintech lending telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp778 miliar ke Pulau Sumatra, Rp9,67 Triliun ke Pulau Jawa, Rp120 miliar ke Pulau Kalimantan, , Rp177,7 miliar ke Pulau Sulawesi, Rp283,6 miliar ke Bali dan Nusa Tenggara, serta Rp616 miliar ke Pulau Papua dan Maluku

Lebih lanjut, berdasarkan data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) tahun 2018 perusahaan pembiayaan berkontribusi menyerap Tenaga kerja sebanyak 215.433 orang,

Menambah Gross Domestic Product(GDP) sebesar Rp25,97 triliun dan menambah pendapatan (upah dan gaji) sebesar Rp4,56 triliun.

Berdasarkan data OJK 2018 Agustus, penyaluran pinjaman  per provinsi sebagai berikut:

 

Sumatera

Jawa

Kalimantan

Bali dan Nusa Tenggara

Sulawesi

Papua dan Maluku

778

9,674

120

283,6

177,7

616,8

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper