Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENKO DARMIN: Impor Beras Selamatkan Stok Beras Nasional

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan bahwa keputusan impor beras yang diambil pemerintah telah menyelamatkan Indonesia dari kekurangan komoditas pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat itu.
Aktivitas pedagang beras lokal di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, Kamis (20/9/2018)./Bisnis-Arief Rahman
Aktivitas pedagang beras lokal di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, Kamis (20/9/2018)./Bisnis-Arief Rahman

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan bahwa keputusan impor beras yang diambil pemerintah telah menyelamatkan Indonesia dari kekurangan komoditas pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat itu.

Menurutnya, kondisi stok beras yang ada saat ini masih aman lantaran ditopang oleh suplai beras dari hasil impor yang dilakukan pemerintah belum lama ini.

"Stoknya ini aman, aman karena impor. Kalau enggak ada impor, tewas kita," ujarnya di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, usai menghadiri rapat di Istana Wakil Presiden terkait data beras, yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (22/10/2018) petang.

Darmin menerangkan bahwa berdasarkan data yang mengemuka saat rapat tersebut, diketahui bahwa produksi beras di dalam negeri sudah mengalami penurunan dari pada beberapa tahun sebelumnya.

Hal itu lantaran mulai berkurangnya lahan pertanian sebagai konsekuensi adanya alih fungsi lahan untuk pembangunan, seperti beralih fungsi menjadi perumahan, pabrik, jalan tol, dan lain sebagainya.

"Kalau 2013, lahan baku sawah kita 7,7 juta hektare. Hasil dari pemotretan terakhir saat ini menunjukkan lahan baku sawah kita turun hanya 7,1 juta hektare," ujarnya.

Menurutnya, dengan lahan baku sawah sebanyak 7,1 juta hektare tersebut, tahun ini luas panennya sebesar 10,9 juta hektare.

"Berarti kalau 10,9 juta hektare dibagi 7,1 juta hektare dapatnya 1,54 juta hektare. Artinya 54% sawah kita ditanami dua kali, yang 100%-nya sekali," ujarnya.

Kemudian, dengan luas panen tersebut dan produktivitas yang dihitung BPS, menghasilkan total produksi beras tahun ini mencapai sebesar 32,4 juta ton.

Di pihak lain, total konsumsi Indonesia sebesar 29,6 juta ton. Jadi sebenarnya masih ada kelebihan atau surplus beras tahun ini sebesar 2,8 juta ton.

"Tetapi kelebihan beras 2,8 juta ton itu masih jauh di bawah, karena tadinya lebihnya bisa 20 juta ton, tapi sekarang hanya 2,8 juta ton," ujarnya.

Sementara itu, jumlah petani saat ini mencapai sekitar 4,5 juta keluarga, di mana mereka dipastikan juga menyimpan beras, masing-masing rata-rata sekitar 5-10 kg.

"Sehingga, memang suplai di pasar tahun ini tersendat. Oleh sebab itu, pada awal tahun ini, urgenitas sudah mulai melihat bahwa stok Bulog rendah sekali. Bahkan waktu Maret kita impor, stok di Bulog hanya tinggal 500.000 ton. Enggak pernah kejadian itu. Itu terlalu rendah. Itulah kenapa kita impor," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper