Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Pertemuan Trump-Xi, AS Siapkan Pengumuman Tarif

AS bersiap mengumumkan tarif untuk seluruh sisa produk impor asal China pada awal Desember, jika pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada bulan depan gagal melonggarkan tensi perang dagang.
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, AS, 6 April 2017./.Reuters-Carlos Barria TPX
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, AS, 6 April 2017./.Reuters-Carlos Barria TPX

Bisnis.com, JAKARTA—AS bersiap mengumumkan tarif untuk seluruh sisa produk impor asal China pada awal Desember, jika pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada bulan depan gagal melonggarkan tensi perang dagang.

Hal itu disampaikan oleh tiga orang sumber yang mengerti jalannya diskusi. Mereka menyampaikan, tarif yang diumumkan pada awal Desember akan berlaku pada awal Februari (setelah melewati masa konsultasi publik selama 60 hari), atau bertepatan dengan liburan Tahun Baru China.

“Daftar produk kali ini adalah untuk produk impor yang belum terkena tarif  dari putaran tarif sebelumnya—yang kemungkinan [nilai produk] mencapai US$257 miliar jika dilihat dari data impor tahun lalu,” kata dua orang sumber, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (30/10/2018).

Adapun Kementerian Perdagangan China tidak memberikan respons ketika ditanyakan komentarnya terkait hal tersebut.

Berdasarkan dua orang sumber, pejabat AS sedang mempersiapkan skenario tersebut untuk mengantisipasi pertemuan Trump—Xi di sela-sela pertemuan negara kelompok 20 (G20) pada November jikalau tidak mencapai kemajuan apa pun. Namun demikian, sumber tersebut menambahkan, sejauh ini belum ada keputusan final yang diambil.

Adapun langkah tersebut mengindikasikan bahwa Pemerintah Trump tetap berniat mengeskalasi perang dagang dengan China kendati telah banyak perusahaan yang mengeluhkan kenaikan biaya operasional akibat tarif dan pasar keuangan bergerak gugup karena khawatir terjadi krisis ekonomi global.

Saham-saham pun kehilangan perolehannya sebagian besar akibat kekhawatiran eskalasi perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut. Indeks S&P 500 telah turun hingga 2,1% sebelum kembali menguat dan mengakhiri sesi perdagangan Senin (29/10/2018) dengan melemah sebesar 0,7%.

Sementara itu, saham di Hong Kong juga melemah pada 9.40 pagi waktu setempat pada Selasa (30/10/2018) dan indeks Shanghai Composite tidak banyak berubah.

Juru Bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders juga menolak memberikan komentar spesifik terkait pentingnya pertemuan Trump—Xi.

“Saya tidak akan berbicara mengenai hal itu. Kita memiliki dua orang pemimpin yang sangat kuat di dunia. Menurut saya, hal itu konsekuensial, bagaimanapun kita memandangnya, kita akan mengetahui saat mereka duduk bersama,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper