Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Zona Euro Melambat, ECB Diperkirakan Tetap dengan Pengetatan

Pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) menyampaikan bahwa indikator ekonomi yang lemah baru-baru ini tidak akan mengubah pandangan bank sentral terkait prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi secara fundamental.
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski

Bisnis.com, JAKARTA—Pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) menyampaikan bahwa indikator ekonomi yang lemah baru-baru ini tidak akan mengubah pandangan bank sentral terkait prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi secara fundamental.

Anggota Dewan Gubernur ECB Ardo Hansson menyampaikan bahwa stagnasi di Jerman dan Italia pada kuartal III/2018 dan ekspansi Zona Euro yang lebih lambat dari perkiraan bukanlah alasan untuk mulai berspekulasi mengenai langkah yang akan diambil bank sentral jika perlambatan itu semakin dalam.

Senada, Anggota Dewan Gubernur ECB dari Austria Ewald Nowotny juga memiliki pandangan yang sama. Dia berharap ECB akan tetap dengan rencana untuk menghentikan pembelian obligasi pada tahun ini.

 “Kami memperkirakan ada sedikit revisi ke bawah (downward revision), tapi tidak dalam dimensi yang akan mengubah perspektik kebijakan moneter,” ujar Nowotny, mengacu kepada proyeksi terbaru dari ECB yang akan dirilis pada Rapat Kebijakan Desember, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (1/11/2018).

Hansson menambahkan, tidak ada perubahan material yang signifikan yang dapat meningkatkan estimasi bahwa perkiraan saat ini dapat berubah.

Adapun, keduanya memang terkenal relatif memiliki pandangan hawkish  di antara anggota Dewan Gubernur ECB lainnya.

Lebih lanjut, data yang dirilis pada pekan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan dan sentimen ekonomi di Zona Euro mulai melemah di saat-saat krusial, yaitu di saat ECB mempersiapkan diri untuk menarik kembali stimulus moneternya.

Gubernur ECB Mario Draghi pun pada pekan lalu mengakui bahwa Zona Euro telah kehilangan beberapa momentum kendati belum bergerak ke arah negatif (downturn).

ECB memperkirakan bahwa tekanan inflasi seharusnya dapat berlanjut dengan dukungan dari kuatnya pasar pekerja. Oleh karena itu, tingkat inflasi dan inflasi inti diharapkan dapat semakin melaju pada Oktober.

Nowotny, Hansson, dan Gubernur Bank Sentral Finlandia Olli Rehn menegaskan bahwa faktor sementara yang memberatkan ekonomi Zona Euro adalah momentum pada musim panas seperti di antaranya perubahan standar regulasi untuk industri otomotif yang menahan ekspansi manufaktur di negara-negara seperti Jerman.

 “Tampaknya akan ada rebound sedikit pada kuartal IV/2018. Saya tidak akan terlalu berharap besar pada saat ini,” ujar Rehn di Helsinki.

Sementara itu, di Roma, Gubernur Bank Sentral Italia Ignazio Visco memperingatkan bahwa tensi dagang dapat menekan kinerja perusahaan dan memaksa korporasi untuk merevisi turun rencana anggaran belanjanya.

Dalam pidato yang mengkritisi anggaran pemerintah Italia, Visco juga menyampaikan bahwa kebijakan normalisasi ECB adalah kemajuan yang sangat baik.

Gubernur Bank Sentral Spanyol Pablo Hernandez de Cos menyampaikan bahwa pasar memperkirakan normalisasi dari ECB akan ‘sangat gradual’ sambil menambahkan bahwa melemahnya pertumbuhan ekonomi Zona Euro telah semakin jelas ketimbang yang diperkirakan pada bulan-bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper