Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Anggaran Sampai Akhir 2018 Diproyeksi Bisa Dekati 1,83%

Pemerintah mengubah proyeksi defisit anggaran sampai akhir tahun ini menjadi di bawah 2%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan) dan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) lainnya memberikan keterangan pers, Kamis (1/11). KSSK mengklaim perekonomian dan sektor keuangan dalam kondisi stabil dan terjaga baik, dibuktikan dengan pertumbuhan pinjaman perbankan yang mencapai 22%./Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan) dan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) lainnya memberikan keterangan pers, Kamis (1/11). KSSK mengklaim perekonomian dan sektor keuangan dalam kondisi stabil dan terjaga baik, dibuktikan dengan pertumbuhan pinjaman perbankan yang mencapai 22%./Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah mengubah proyeksi defisit anggaran sampai akhir tahun ini menjadi di bawah 2%. Hal ini sebagai hasil dari pertumbuhan penerimaan per September 2018 yang mencapai 18% dan kenaikan belanja yang hanya 10%.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah telah mengelola APBN 2018 secara stabil dan baik.

"Saya ingin menyampaikan outlook dari APBN kita sampai dengan akhir tahun defisitnya, dari yang tadinya 2,19%, realisasinya akan di bawah 2%. Kemungkinan akan mendekati 1,83%," paparnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Hal ini dinilai menggambarkan APBN tetap dalam situasi yang stabil dan dan dikelola dengan baik. Menkeu pun berharap APBN dapat menjadi salah satu jangkar kepercayaan perekonomian di tengah tekanan global saat ini.

Posisi keseimbangan primer sampai September 2018 mencapai defisit Rp2,3 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya menyentuh Rp99 triliun. Sementara itu, defisit anggaran mencapai Rp200,2 triliun atau 1,35% dari PDB sedangkan realisasi setahun sebelumnya sebesar Rp272 triliun.

Dengan demikian, Sri Mulyani mengklaim pengelolaan perekonomian dan keuangan terjaga dalam keadaan stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper