Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Isyaratkan Kesepakatan Dagang dengan China

Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat pernyataan bahwa pihaknya mungkin akan membuat kesepakatan perdagangan dengan China.
Perang dagang AS-China/istimewa
Perang dagang AS-China/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat pernyataan bahwa pihaknya mungkin akan membuat kesepakatan perdagangan dengan China.

Sejumlah kemajuan telah dibuat untuk mengurai perbedaan kedua negara, namun Trump mengungkapkan ia mungkin akan tetap memberi tarif dagang pada sejumlah komoditas China.

"China sangat menginginkan kesepakatan," kata Trump kepada wartawan sebagaimana diberitakan Reuters pada Jumat (2/11/2018) waktu setempat.

Pernyataan itu ia buat hanya beberapa jam setelah salah satu penasehat ekonominya memberi bocoran soal kemungkinan kesepakatan dagang antara AS dan China.

Trump mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping. Pihak Beijing, sebut Trump, menginginkan sebuah kesepakatan.

"Saya rasa kita akan membuat kesepakatan dengan China dan menurut saya kesepakatan itu akan adil bagi kedua pihak, namun tetap menguntungkan AS," lanjut Trump.

Ia dan Xi dijadwalkan untuk bertemu membahas perdagangan di sela-sela pertemuan G-20 di Buenos Aires, Argentina akhir November ini.

Pemerintahan Trump telah mengajukan permintaan ke Beijing untuk melakukan perubahan besar pada perlindungan properti intelektual, transfer teknologi, subsidi industri dan akses pasar domestik, sekaligus langkah-langkah untuk mengurangi defisit perdagangan senilai US$375 miliar dengan China.

Komentar Trump soal potensi kesepakatan dagang dengan China muncul sehari setelah ia berbincang dengan Xi.

Pernyataan tersebut kembali menambah optimisme bursa saham AS yang sebelumnya menunjukkan pergerakan positif usai Bloomberg melaporkan sumber tanpa nama yang mengatakan bahwa Trump telah memerintahkan kabinetnya untuk menyusun syarat-syarat kesepakatan perdagangan China

Namun tren positif tersebut sempat menurun sebagai imbas laporan pendapatan Apple Inc yang meleset dari target dan komentar penasehat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow yang kontradiktif dari laporan Bloomberg.

“Tidak pergerakan signifikan, tidak ada hal besar. Kami tidak berada di puncak kesepakatan,” kata Kudlow kepada CNBC.

Di lain pihak, China melalui perwakilan kementerian perdagangan Wang Bignan mengatakan bahwa negaranya menginginkan penyelesaian isu perdagangan kedua negara dilakukan melalui pembicaraan dengan pijakan yang sama.

Para pejabat administrasi Trump mengatakan pembicaraan perdagangan AS-Cina tidak akan berlanjut sebelum Beijing melakukan aksi-aksi nyata guna memenuhi tuntutan AS mencakup perubahan kebijakan transfer teknologi, subsidi industri, dan akses pasar.

Sejauh ini, AS telah memberlakukan tarif untuk barang-barang China senilai US$250 miliar yang dibalas dengan kebijakan tarif China untuk barang-barang AS senilai US$110 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper