Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 2018 Tercapai

Kebijakan pengendalian impor pemerintah diperkirakan baru akan terasa pada kuartal IV/2018. Pemerintah pun optimistis impor akan melambat pada kuartal IV/2018 dan target pertumbuhan ekonomi 2018 dapat tercapai.
Pengunjung memilih pakaian di salah satu toko yang mengikuti program Jakarta Midnight Sale di sebuah mal, di Jakarta, Jumat (16/6)./Antara-Galih Pradipta
Pengunjung memilih pakaian di salah satu toko yang mengikuti program Jakarta Midnight Sale di sebuah mal, di Jakarta, Jumat (16/6)./Antara-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA -- Kebijakan pengendalian impor pemerintah diperkirakan baru akan terasa pada kuartal IV/2018. Pemerintah pun optimistis impor akan melambat pada kuartal IV/2018 dan target pertumbuhan ekonomi 2018 dapat tercapai.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor pada kuartal III/2018 tumbuh 14,06% sedangkan ekspor hanya tumbuh 7,52%.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir membenarkan meningkatnya impor sampai dengan kuartal III/2018.

"Karena tingginya impor kita, maka pemerintah melakukan pengendalian impor yang baru dimulai pada September 2018 yang tentunya dampaknya baru dirasakan pada kuartal berikutnya," jelasnya kepada Bisnis, Senin (5/11/2018).

Iskandar menilai dampak perdagangan luar negeri tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi tidak begitu signifikan. Hal ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal III/2018 yang sebesar 5,17%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 5,06%.

Menurutnya, motor utama pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi yang naik 5,01% serta investasi yang masih bisa dipertahankan tumbuh tinggi sebesar 6,96%. Iskandar menegaskan yang perlu menjadi perhatian adalah pertumbuhan ekspor yang tertekan perang dagang AS-China.

Dia optimistis target pertumbuhan ekonomi berupa outlook 2018 mencapai 5,2% dapat tercapai karena akumulasi pertumbuhan ekonomi selama tiga kuartal pertama 2018 telah mencapai 5,17%. Dengan bobot pertumbuhan yang lebih besar karena faktor musiman dari Natal, Tahun Baru, dan pengeluaran pemerintah bukan tidak mungkin target tersebut dapat tercapai.

"Jika hanya tumbuh 5,25% saja, kita bisa tumbuh 5,2%," sebut Iskandar.

Faktor pendorong lainnya adalah peningkatan investasi sebesar 6,96% pada kuartal III/2018, naiknya konsumsi rumah tangga, konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang akan bertumbuh karena Pileg dan Pilpres pada kuartal IV/2018, serta pertumbuhan ekonomi dari Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper