Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Optimistis Raup Rp400 Miliar dari Sukuk ST002

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengharapkan penjualan instrumen investasi sukuk seri ST002 yang mulai ditawarkan 1 November hingga 22 November 2018 mendatang sebesar Rp400 miliar. 
Karyawati Bank BNI (kanan) melayani nasabah di Jakarta, Selasa (6/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawati Bank BNI (kanan) melayani nasabah di Jakarta, Selasa (6/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengharapkan penjualan instrumen investasi sukuk seri ST002 yang mulai ditawarkan 1 November hingga 22 November 2018 mendatang sebesar Rp400 miliar. 

Deputi General Manager Wealth Management Division PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Alwas Kurniadi Yarman mengatakan perseroan akan melayani pemesanan melalui BNI Mobile Banking dan Internet Banking. Menurutnya, perseroan akan tetap optimis terlebih situasi sekarang nilai tukar sudah mulai bergerak di bawah Rp15.000 per dolar Amerika Serikat.

"Menguatnya IHSG sebesar 14,30 poin atau 0,24% menjadi Rp5.920,59, serta turunnya ekspektasi yield obligasi pemerintah tenor 3 tahun dari 8,03% pada 1 November lalu menjadi 7,89% per sore ini," katanya kepada Bisnis, Selasa (6/11/2018).

Selain BNI, sejumlah bank yang menjadi mitra distribusi pemerintah dalam penawaran Sukuk ST002 yakni Bank Mandiri, Bank BCA, Bank Permata, Bank BRI, dan Bank BTN.

Analis Perbankan MNC Sekuritas Nurulita Hawaningrum menilai dengan penawaran suku bunga sukuk ST002 yang lebih tinggi dibandingkan deposito maka dipastikan akan menarik pasar ritel. Saat ini bunga deposito sekitar 5% sampai dengan 6,5%, sedangkan sukuk ST002 sebesar 8,3% dan akan menyesuaikan dengan suku bunga acuan BI. 

Artinya, penglihan dana dari deposito ke sukuk jenis ini cukup memiliki potensi. Namun, Nurul memastikan tidak akan terlalu dalam menggerus DPK Bank besar secara dalam. 

"DPK Bank besar kan sampai ratusan triliun, sementara target sukuk ST002 hanya sekitar Rp1 triliun. Mungkin bisa mengalihkan dana tetapi tidak akan signifikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper