Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Kartu Kredit BNI Tumbuh 35%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pembukaan akun kartu debit sebesar 23 juta nasabah pada kuartal III/2018 meningkat sekitar 35% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 17 juta nasabah. Nilai transaksi juga tumbuh dari Rp25,9 triliun menjadi Rp28,6 triliun.
Kartu kredit BNI Style Titanium/bni
Kartu kredit BNI Style Titanium/bni
Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pembukaan akun kartu debit sebesar 23 juta nasabah pada kuartal III/2018.
Angka itu meningkat sekitar 35% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 17 juta nasabah. Nilai transaksi juga tumbuh dari Rp25,9 triliun menjadi Rp28,6 triliun.

Sementara, akun kartu kredit hanya menunjukkan pertumbuhan yang tipis dari 1,71 juta pada kuartal III/2018 menjadi 1,79 juta pada periode yang sama tahun lalu. Adapun nilai transaksi meningkat dari Rp13,9 triliun menjadi Rp16,8 triliun. 

General Manager Kartu Kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Okki Rushartomo mengatakan Kartu Kredit BNI hingga kuartal III/2018 kemarin tumbuh 10,2% dari sisi nilai transaksi. Perseroan memprediksi pada kuartal akhir ini akan lebih tinggi mengingat banyak promosi dan juga seasonal akhir tahun.

"Akhir tahun banyak customer melakukan perjalanan dan cenderung bertransaksi lebih besar. Proyeksi kami hingga akhir tahun dapat tumbuh sebesar 12%-15%," katanya kepada Bisnis, Selasa (6/11/2018).

Okki mengakui dari sisi jumlah kartu memang tumbuh kecil mengingat akuisisi kartu kredit membutuhkan kelengkapan dokumen dan proses yg rigid mulai dr dokumen copy e-KTP, NPWP, dokumen penghasilan dan juga tandatangan basah. Namun, BNI saat ini mampu membuku rata-rata 30.000 - 35.000 kartu baru setiap bulannya sesuai dengan target perseroan. 

Sementara itu, dari sisi transaksi daring, kartu kredit BNI memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi. Dalam dua tahun ini, menurut Okki, dari transaksi e-commerce saja sudah tumbuh hampir 50% tahun ini diproyeksi trennya masih akan sama.

"Kalau secara presentase, transaksi online sekitar 25% dari total," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper