Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CAD bukan Penyebab Rupiah Melemah, Aksi Beli Surat Utang AS Pemicunya

Bank Indonesia membantah pelemahan nilai tukar, pasca penguatan selama delapan hari berturut-turut, sebagai bagian dari sentimen terhadap pelebaran defisit transaksi berjalan CAD (current account deficit) kuartal III/2018.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia membantah pelemahan nilai tukar, pasca penguatan selama delapan hari berturut-turut, sebagai bagian dari sentimen terhadap pelebaran defisit transaksi berjalan CAD (current account deficit) kuartal III/2018.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menuturkan pelemahan rupiah pada hari ini, Senin (12/11), 68 poin atau 0,46% menjadi Rp14.745 per dolar AS disebabkan oleh sentimen negatif atas infikasi pelemahaan ekonomi China. 

"Pelemahan rupiah hari ini pun sejalan dengan melemahnya seluruh mata uang regional lainnya," ungkap Nanang, Senin (12/11/2018).

Selain itu, reaksi pemerintah Italia yang belum akan melakukan penyesuaian rencana anggaran sesuai dengan permintaan Uni Eropa. 

Semua sentimen ini memicu pelepasan saham mulai dari pasar modal AS hingga ke pasar Asia, akibatnya investor melakukan aksi beli surat utang pemerintah AS sebagai instrumen yang aman (flight to quality).

Kondisi tersebut juga diikuti oleh menurunnya sejumlah harga komoditas. 

Sebelumnya, rupiah mengalami penguatan sebanyak delapan hari berturut-turun hingga menyentuh level sekitar Rp14.600. Pada pembukaan hari ini, Senin (12/11), rupiah kembali terperosok ke level Rp14.762 per dolar AS di pasar spot. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper