Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Transaksi Modern di Bazar Barang Lawas

Untuk membeli kamera analog, seseorang tidak lagi arus ke pasar loak yang lekat dengan terik matahari dan bau keringat. Dewasa ini, kamera analog telah dijual secara modern dengan suasana yang nyaman, salah satunya melalui bazzar.
Toko di pasar barang antik di Jalan Surabaya Jakarta Pusat/Bisnis.com- Marsya Nabila
Toko di pasar barang antik di Jalan Surabaya Jakarta Pusat/Bisnis.com- Marsya Nabila

Bisnis.com, JAKARTA -- Untuk membeli kamera analog, seseorang tidak lagi arus ke pasar loak yang lekat dengan terik matahari dan bau keringat. Dewasa ini, kamera analog telah dijual secara modern dengan suasana yang nyaman, salah satunya melalui bazzar.

Kamera dari tahun 1950-an dan roll film dengan berbagai merek dan jenis entah digantung di sekitar stan, dibariskan di atas meja, atau disatukan menjadi satu dalam satu kotak besar. Kamera dengan bercak kuning dan kotak roll fiml yang sudah penyok sana-sini menghiasi meja-meja stan. Rasa mencari harta karun saat berburu di pasar loak masih terasa, namun dengna suasana yang lebih nyaman.

Sebagai contoh, di bazar berkala yang menjual berbagai kebutuhan kamera analog yang bertajuk Lowlight Bazzar telah disediakan Electroic Data Capture (EDC) sebagai pilihan pembayaran. Pada bazaar ini diterapkan sistem kasir terpusat. Artinya, para pelanggan akan membayar pada satu kasir untuk pembelian di berbagai stan.

Faris Sobri, 31 tahun, sudah menggunakan EDC sekitar setahun yang lalu dalam bazzar-bazzar yang ia ikuti. Sebagai pemilik toko Legit Analog, Irfan mengatakan penggunaan EDC dalam transaksi memudahkan pelanggan ketika tidak membawah uang tunai

"Misalnya, [dari total transasksi di bazzar, melalui] EDC itu Rp10 juta, uang tunai itu Rp5 juta. Karena kamera ada harga dengan harga Rp7 juta. Dia tidak mungik [bayar dengan] tunai kan?" jelasnya kepada Bisnis, Minggu (11/11/2018).

Faris menambahkan kisaran pelanggan yang menggunakan EDC bervariasi, mulai dari transaksi Rp100.000 hingga Rp10 juta. Pria yang memajang Twin Lense Refle Rollei Flex di stannya itu menyatakan lebih nyaman jika pelanggan memilih menggunakan EDC alih-alih uang tunai. Pasalnya, selain akan tercatat dengan rapih, Irfan tidak akan direpotkan oleh uang kembalian.

Senada, Irfan Yogaswara Rahman, 28 tahun, menyatakan banyak pelangganya yang beraliih dari menggunakan uang kartal sebagai alat ransaksi menjadi menggunakan kartu debit atau kredit. Menurut pemilik toko Socca ini, penggunaan EDC dalam bazar yang ia ikuti mencapai 70% dari total transaksi.

Hal ini sejalan dengan Statistik Sistem Keuangan Indonesia Oktober 2018 yang mencatatkan melesatnya volume transaksi On Us EDC sebesar 94% menjadi 171 juta dari 88 juta secara tahunan.Sementara itu, nilai transaksi EDC on us naik 5,58% menjadi Rp62,8 triliun.

Menurut Irfan, penggunaan EDC akan meminimalisir human error yang biasa terjadi ketika menggunakan uang tunai. Mayoritas, lanjutnya, pelanggan yang menggunakan kartu debit atau kredit melakukan total pembelian sekitar Rp600.000--Rp700.00 untuk sekali transaksi.

Selain menggunakan EDC, dalam membeli kamera analog, roll film, atau aksesoris dalam bazar kamera analog dalam melakukan transaksi penjual juga menawarkan sistem transfer antar bank. Hal ini dilakukan oleh pemilik Toko Pernah Baroe Anggi Rahmanto, 29 tahun, di Lowlight Bazzar 13. Menurut Anggi, pelanggan akan disulitkan jika harus membawa uang dalam jumlah yang banyak.

Nilai transaksinya pun, sambungya, bervariasi dari ratusan ribu hingga belasan juta. "Tapi kebanyakan yang di atas Rp2 juta. Biasanya [untuk pembelian] kamera [dan] piringan hitam."

Ketua Event Organizer Lowlight Bazzar Renaldy Fernando Kusuma mengatakan EDC mulai disediakan sekitar satu tahun yang lalu. Menurutnya, pelanggan yang memilih menggunakan EDC rata-rata melakukan transaksi senilai Rp300.000--Rp500.000. Adapun rata-rata pelanggan yang datang pada setiap Lowlight Bazzar berjumlah 1.500 orang.

Renaldy berujar penyediaan EDC akan meningkatkan penjualan sebab pelanggan akan lebih dimudahkan membeli barang dengan harga tinggi. Pasalnya, rata-rata pelanggan loyal kamera analog tidak akan berpikir panjang ketika melihat barang incarannya berapapun harganya.
 
Renaldy mengatakan pada bazar sebelumnya, rata-rata pendapatan kotor yang didapatkan per penjual adalah sekitar Rp10 juta--Rp20 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper