Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu Putin, Jokowi Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

Peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia menjadi isu utama yang diangkat Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden RI Joko Widodo (kiri) dan (kanan) Presiden Rusia Vladimir Putin/indonesia.mid.ru
Presiden RI Joko Widodo (kiri) dan (kanan) Presiden Rusia Vladimir Putin/indonesia.mid.ru

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia menjadi isu utama yang diangkat Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pertemuan tersebut berlangsung di sela pertemuan Asean di Suntec Convention Centre, Singapura, pada Rabu (14/11/2018).

Nilai perdagangan bilateral kedua negara pada tahun lalu tercatat meningkat 14,34% atau senilai US$2,5 miliar. Presiden Jokowi dalam pertemuannya dengan Putin mengungkapkan keinginannya agar target perdagangan US$5 miliar kedua negara dapat tercapai pada 2020.

"Saya menyambut baik kenaikan hubungan perdagangan kita. Di data kami, perdagangan bilateral meningkat 14,34% di tahun 2017 atau senilai USD2,52 miliar. Saya berharap target perdagangan USD5 miliar akan dapat tercapai di tahun 2020," ujarnya, dikutip dari keterangan resminya, Rabu (14/11/2018).

Untuk mewujudkan hal tersebut, sejumlah poin disampaikan Presiden kepada Putin. Salah satunya ialah mengenai dukungan positif bagi ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia.

"Kami memohon dukungan untuk promosi dan kampanye positif bagi CPO Indonesia," katanya.

Presiden Jokowi juga mendorong Pemerintah Rusia untuk meningkatkan volume impor bagi produk-produk perikanan Indonesia. Selain itu, ekspor buah tropis asal Indonesia juga diupayakan untuk dapat ditingkatkan.

Dalam pertemuan itu, Presiden turut menyampaikan pandangannya soal perdagangan Indonesia dengan kerja sama ekonomi kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah (EAEU). Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia berniat untuk meningkatkan perdagangan dengan EAEU.

"Saya harap Rusia sebagai Ketua EAEU dapat membantu mempercepat keputusan kolektif bagi dimulainya perundingan FTA [persetujuan perdagangan bebas] antara Indonesia dengan EAEU utamanya untuk menanggapi prosedur pengajuan yang telah kami sampaikan sejak 2017," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper