Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Berencana Pakai AI dan BIG Data pada 2020

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan menggunakan Big Data dan Artificial Intelegences dalam layanan perseroan pada 2020.
Karyawati Bank BNI menghitung uang Rupiah, di Jakarta, Senin (3/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawati Bank BNI menghitung uang Rupiah, di Jakarta, Senin (3/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan menggunakan Big Data dan Artificial Intelegences dalam layanan perseroan pada 2020.

Dengan adanya integrasi ini, perseroan diproyeksikan dapat melayani nasabah sesuai dengan karakteristik masing-masing.

Vice Presiden E-Channel Bank BNI Fajar Kusuma Nugraha mengatakan pada tahun depan perseroan menargetkan akan menyelesaikan 50% dari pengintegrasian Big Data dan AI tersebut. Perseroan, sambungnya, nantinya dapat menawarkan layanan sesuai dengan aktivitas daring nasabah.

"Tahun 2019 kita mudah-mudahan sudah [selesai] 60% dari 100%. Untuk Big Data itu sudah luar biasa. 50% juga sudah hebat," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (22/11/2018).

Fajar melanjutkan pengintegrasikan Big Data dan AI yang akan dilakukan perseroan akan mirip dengan direct advertising yang dilakukan oleh Facebook dan Instagram. Dengan integrasi ini, lanjutnya, nasabah nantinya tidak perlu lagi untuk datang ke cabang.

Walau demikian, Fajar mengklaim integrasi ini tetap akan aman dan menjaga privasi nasabah secara penuh.Pasalnya, nasabah akan diharuskan untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai bentuk verifikasi.

Selain integrasi Big Data dan AI, perseroan juga berencana untuk menambah Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) perseroan atau Agen 46 sebanyak 30.000--50.000 agen tahun ke depan.

Namun demikian, Fajar memproyeksikan akan sedikit sulit untuk mencapai target tersebut. Karena, perseroan harus berkompetisi dengan bank lainnya yang juga melakukan ekspansi agen Laku Pandai tahun depan.

Per September, jumlah Agen 46 melesat 72,66% menjadi sekitar 108.000 agen dari sekitar 62.900 agen secara tahunan. Adapun presentase agen aktif naik tipis dari 30% para periode yang sama tahun lalu menjadi 31%.

Walau jumlah agen aktif hanya bertambah 1%, dana yang terhimpun pada akhir kuartal III/2018 melalui Agen 46 terserap senilai Rp1,4 triliun. Sementara jumlah nasabah tumbuh 105.12% menjadi 8 juta nasabah.

Fajar berujar pertumbuhan ini berkat pemahaman masyarakat mengenai peningkatan pengetahuan terkait keuntungan menggunakan jasa layanan agen laku pandai dan menjadi agen laku pandai.

Fajar mencatat 35% dari layanan Laku Pandai perseroan merupakan layanan setoran tunai, 15%--18% merupakan transfer antar bank, dan sisanya didominasi oleh pembayaran kebutuhan dasar seperti pembayaran pulsa telepon, tagihan listrik, dan lain sebagainya.

Ke depan, ujar Fajar, perseroan akan berfokus kepada penambahan agen Laku Pandai daripada menambah cabang fisik untuk meningkatkan inklusi keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper