Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan masih dalam kondisi terjaga didukung kinerja intermediasi yang menguat dan profil risiko yang manageable.
"Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan pada Oktober 2018 secara umum juga bergerak positif," kata Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik Anto Prabowo lewat keterangan resmi, Rabu (28/11/2018).
Dia menjabarkan kredit perbankan dan piutang pembiayaan masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 13,35% secara year on year (YoY) dan 5,92% yoy. Realisasi itu mengalami penguatan dibandingkan dengan pertumbuhan pada September 2018 yakni masing-masing tumbuh 12,69% dan 6,06%.
Dari sisi penghimpunan dana, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh sebesar 7,60% yoy, juga menguat dibandingkan dengan pertumbuhan pada September 2018 sebesar 6,60%.
"Profil risiko lembaga jasa keuangan juga terjaga pada level yang manageable," kata Anto.
Hal itu tercermin dari rasio kredit bermasalah Non-Performing Loan (NPL) gross perbankan per Oktober 2018 yang tercatat sebesar 2,65%, relatif stagnan dibandingkan dengan rasio NPL pada bulan sebelumnya sebesar 2,66%.
Adapun untuk rasio Non-Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan berada pada level 3,21%, sedikit meningkat dibandingkan dengan posisi bulan Sept 2018 di level 3,17%.
Sementara itu, permodalan lembaga jasa keuangan tercatat pada level yang cukup tinggi. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio / CAR) perbankan per Oktober 2018 tercatat sebesar 23,09%, menguat tipis dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 22,91%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
