Bisnis.com, JAKARTA - Industri asuransi umum masih berpeluang membukukan pertumbuhan total premi dua digit pada 2019, kendati total premi hingga akhir tahun diproyeksi hanya tumbuh single digit.
Wakil Ketua sekaligus Ketua Bidang SDM dan Literasi Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor berpendapat, industri asuransi umum memiliki peluang untuk tumbuh dua digit pada 2019, meski perkiraan ini sangat dipengaruhi oleh situasi politik pada tahun depan. Jika Pemilu berjalan baik dan kondusif, maka kegiatan ekonomi pascapemilu diyakini dapat berjalan lebih cepat.
"Kalau kondisinya seperti itu, kami [asuransi umum] ada peluang untuk tumbuh dua digit. Tapi kalau tidak, kami [asuransi umum] masih akan single digit. Saat ini [pelaku usaha] masih wait and see," kata Julian, dikutip Jumat (30/11/2018).
AAUI memproyeksi sejumlah lini bisnis asuransi umum bakal mengalami pertumbuhan tinggi pada 2019. Jenis asuransi kendaraan bermotor yang merupakan kontributor terbesar terhadap premi asuransi umum diproyeksi tumbuh tinggi.
Proyeksi pertumbuhan tinggi pada linis bisnis kendaraan bermotor seiring dengan kenaikan penjualan kendaraan bermotor yang didorong pertumbuhan ekonomi dan naiknya penjualan low cost green car.
Lini bisnis lain yang diproyeksi tumbuh tinggi di antaranya marine cargo, engineering, liability, kecelakaan diri, dan asuransi kredit.
"Tahun 2019 akan diadakan pemilihan umum. Kegiatan pemilu akan memacu peningkatan volume pengangkutan barang," imbuhnya.
Asuransi properti, sebagai kontributor terbesar kedua terhadap premi asuransi umum, diproyeksi mengalami pertumbuhan sedang. Hal ini terjadi seiring dengan kenaikan penjualan properti yang didorong pertumbuhan ekonomi, tetapi terbatas.
Lini bisnis lain yang diproyeksi tumbuh sedang adalah health insurance, suretyship, dan aneka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
