Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengaruh Suku Bunga, Adira Finance Pasang Target Konservatif 2019

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. memasang target penyaluran pembiayaan konservatif pada tahun depan.
Model mengoperasikan aplikasi AKSES Adira Finance di sela-sela peluncurannya, di Jakarta, Rabu (21/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Model mengoperasikan aplikasi AKSES Adira Finance di sela-sela peluncurannya, di Jakarta, Rabu (21/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Bisnis.com, JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. memasang target penyaluran pembiayaan konservatif pada tahun depan.
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, tahun depan perseroan hanya menargetkan pertumbuhan penyaluran sebesar 5% karena pengaruh kenaikan suku bunga. 
Adapun sampai dengan November 2018, penyaluran pembiayaan Adira Finance menyentuh angka Rp34,5 triliun naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 
"Berkisar di sekitar 5% naiknya dibandingkan dengan tahun ini, karena suku bunga sangat pengaruh sekali, pengaruh ke cicilan, dan itu juga bisa mempengaruhi industri otomotif," kata Hafid sebagaimana dikutip Bisnis.com, Senin (10/12/2018). 
Diperkirakan sampai dengan akhir Desember 2018, perseroan akan meraup penyaluran senilai Rp37,5 triliun. Sementara itu, sepanjang tahun ini Adira Finance menargetkan pertumbuhan penyaluran sebesar 5% hingga 10% dibandingkan dengan pencapaian 2017 sebesar Rp32,7 triliun. 
Sementara itu, belum lama ini diketahui, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan ke angka 6%. Hafid memperkirakan suku bunga acuan akan kembali naik 0,5% pada tahun depan. Hal tersebut, lanjutnya, akan sangat berpengaruh pada cost of fund atau biaya dana perusahaan pembiayaan dan akhirnya menekan margin keuntugan yang didapat. 
Hafid mengatakan, untuk menanggulangi hal tersebut, pihaknya terus menggalakkna efisiensi terutama dengan pemakaian sarana digital.  
"Penggunaan sarana digital juga harus jalan supaya cost menjadi lebih efisien," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper