Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DBS Incar Lebih Dari 700.000 Nasabah Sampai Akhir Tahun

PT Bank DBS Indonesia menyatakan produk digital perseroan yaitu Digibank berhasil menyerap dana maupun nasabah secara prograsif. Sampai akhir tahun perseroan menargetkan dapat menyerap nasabah lebih dari 700.000 orang melalui Digibank.
Nasabah tengah antre ATM DBS Bank/Bloomberg.com
Nasabah tengah antre ATM DBS Bank/Bloomberg.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank DBS Indonesia menyatakan produk digital perseroan Digibank berhasil menyerap dana maupun nasabah secara prograsif.

Sampai akhir tahun perseroan menargetkan dapat menyerap nasabah lebih dari 700.000 orang melalui Digibank.

Head of Digital Banking DBS Indonesia Leonardo Koesmanto mengatakan hingga bulan kesepuluh tahun ini, Digibank telah menyerap lebih dari 350.000 nasabah atau pengguna. Penyerapan tersebut. lanjutnya, memberikan hasil positif terhadap pertumbuhan bisnis Bank DBS Indonesia secara keseluruhan di Indonesia.

"Kami perkirakan pertumbuhan [penyerapan dana maupun nasabah mealui Digibank] di 2019 akan sejalan dengan rencana kami dan proporsinya masih didominasi segmen milenial, terutama antara 25 tahun--35 tahun. [Tahun depan. proyeksi penyerapan user] double dari tahun ," paparnya kepada Bisnis, Senin (10/12/2018).

Sebelumnya, Leonardo mengatakan perseroan menargetkan untuk dapat menambah 3,5 juta nasabah baru dalam kurun waktu 5 tahun ke depan melalui layanan Digibank sejak diluncurkan pada Agustus 2016. Dengan kata lain, perseroan memproyeksikan Digibank dapat menyerap 750.000 nasabah baru per tahunnya.

Seperti diketahui, produk digitalisasi DBS Indonesia yang memindahkan layanan bank seluruhnya ke gawai. Seperti dikutip dari laman resmi DBS Indonesia, Digibank mengemas seluruh rangkaian teknologi mulai dari biometrik hingga kecerdasan buatan agar nasabah dapat menikmati cara baru dalam beraktivitas perbankan.

Per Oktober, dana pihak ketiga perseroan tumbuh 21,9% menjadi Rp65 triliun dari Rp53,3 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh naiknya penghimpunan dana murah sebesar 22,71% menjadi Rp25,4 triliun. Adapun deposito perseroan tumbuh 21,38% menjadi Rp39,6 triliun dari Rp32,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper