Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Faktor Utama Penyebab Mata Uang Rupiah Melemah Versi Ekonom

Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta Tim Asistensi (Policy Advisory) dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Lin Che Wei menuturkan ada tiga faktor utama penyebab mata uang rupiah cenderung melemah.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menggelar BNI Economy & Investment Outlook 2019 di BNI Gallery Hong Kong, Rabu (12/12/2018). Acara ini dihadiri oleh sekitar 60 investor dan bankir dari Hong Kong./Bisnis-Hery Trianto
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menggelar BNI Economy & Investment Outlook 2019 di BNI Gallery Hong Kong, Rabu (12/12/2018). Acara ini dihadiri oleh sekitar 60 investor dan bankir dari Hong Kong./Bisnis-Hery Trianto

Bisnis.com, HONG KONG -- Sepanjang tahun ini mata uang rupiah cenderung bergerak fluktuatif. Banyak faktor yang menyebabkannya, di antaranya adalah karena defisit transaksi berjalan yang membengkak.

Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta Tim Asistensi (Policy Advisory) dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Lin Che Wei menuturkan tiga faktor utama penyebab rupiah bergerak fluktuatif adalah pertama adalah defisit transaksi berjalan yang membengkak.

"Inilah yang menyebabkan semua rupiah masuk ke dalam keranjang sama dengan India, Filipina dan Argentina, karena mereka memiliki defisit transaksi," ungkapnya dalam BNI Economy & Investment Outlook 2019 di Hong Kong, Rabu (12/12).

Kedua, penyebabnya adalah sentimen kenaikan utang. Sebelumnya, utang Indonesia sangat rendah. Tiba-tiba, pemerintah menarik utang cukup besar.

"Jika orang tidak pernah ngutang, tiba-tiba berutang. Ini tentu menimbulkan pertanyaan," ujar Lin Che Wei.

Padahal, dia menegaskan alasan pemerintah berutang adalah untuk mendorong pembangunan yang lebih merata. Faktor ketiga yaitu gelembung finansial (financial bubble). Pasar uang di Indonesia selama dua tahun terakhir mulai dalam didorong oleh banyaknya instrumen baru. "Dulu mereka bingung mau invest dimana," ungkapnya.

Selain Lin Che Wei, BNI Economy & Investment Outlook 2019 dihadiri oleh Komisaris Utama BNI Ari Kuncoro, Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Tri Tharyat, Direktur Treasury & International  BNI Rico Rizal Budidarmo dan CEO Cemcoa Ltd. Ikram Ahmed Khan serta perwakilan Bank Indonesia dari Beijing Agung Hastowo.

Acara ini diadakan di BNI Gallery di Admiralty, Hong Kong. Acara yang pertama kali diadakan dalam bentuk paparan ekonomi ini merupakan kerja sama antara BNI Hong Kong dengan Kumparan dan Bisnis Indonesia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper