Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Rumah Tangga Diprakirakan Tak Sebaik Ekspektasi

Konsumsi rumah tangga diperkirakan tidak akan setinggi prakiraan awal seiring dengan penurunan penjualan ritel untuk barang-barang tahan lama.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi rumah tangga diperkirakan tidak akan setinggi prakiraan awal seiring dengan penurunan penjualan ritel untuk barang-barang tahan lama.

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen Tbk. Lana Soelistianingsih menuturkan pihaknya sebelumnya memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan tembus hingga di atas 5,2% pada kuartal pertama.

"Bulan Januari itu ada perlambatan penjualan di sisi emiten retail sehingga saya takutkan ada perlambatan dan tidak sebaik perkiraan awal," papar Lana, Kamis (7/3/2019).

Lana merevisi perkiraan pertumbuhan konsumsi rumah tangga menjadi 5,18% pada kuartal pertama tahun ini. Pertumbuhan tersebut masih ditopang oleh bantuan sosial yang sudah mulai disalurkan sejak Januari.

Dia mengakui penurunan penjualan retail terjadi di beberapa sektor seperti semen, mobil dan motor. Namun, retailer seperti Ramayana yang memiliki akses untuk untuk Program Keluarga Harapan (PKH) justru meningkat. Artinya, bantuan sosial benar-benar mendorong konsumsi bagi kelompok bawah.

"Saya pikir kuartal pertama akan melesat karena ada efek bansos, tapi penjualannya sendiri tidak bagus ternyata," ujar Lana.

Menurut Lana, kelompok menegah ke atas tengah menahan konsumsinya dalam rangka persiapan konsumsi ke depannya, yakni puasa dan Lebaran serta tahun ajaran baru.
Kendati tidak akan semasif perkiraan awal pada kuartal pertama, Lana masih melihat adanya pertumbuhan yang lebih baik pada kuartal II/2019. Pasalnya, pertumbuhan konsumsi akan didorong oleh puasa, Lebaran serta ada faktor Pemilu.

Dia memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dapat melesat hingga mencapai 5,2% pada kuartal ini.

Lana melihat faktor Pemilu tidak akan terlalu besar. Belajar dari Pilkada serentak tahun lalu, dia mengungkapkan efek kegiatan politik itu terhadap konsumsi rumah tangga ternyata tidak setinggi ekspektasi awal. Kendati demikian, pertumbuhan konsumsi rumah tangga untuk keseluruhan tahun diproyeksikan lebih baik dibanding tahun 2018.

"5,2 masih bisa, kisaran saya 5,14%-5,21%," kata Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper