JAKARTA: Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan (Pansus RUU OJK) mempertanyakan sikap karyawan Bank Indonesia yang ingin membuat draf tandingan.Ketua Pansus RUU OJK Nusron Wahid mengatakan rencana Ikatan Pegawai Bank Indonesia (Ipebi) membuat draf tandingan berarti lembaga itu tidak tunduk dan patuh terhadap UU dan mekanisme negara.Tentara saja waktu pemerintah dan DPR membahas RUU TNI, tidak bergejolak dan tak ada batalion yang menyusun RUU TNI versi batalion atau Kostrad. Semua tunduk dan patuh terhadap UU dan mekanisme negara. Apakah BI tidak bagian dari negara? Kok mau membuat aturan sendiri? ujarnya kepada Bisnis, hari ini. Menurut dia, Ipebi adalah pegawai lembaga negara yang bernama BI, sedangkan tugasnya adalah melaksanakan amanah UU, bukan membuat UU. Yang berhak membuat UU, sambungnya, adalah DPR, bersama presiden.Dia mengungkapkan Ipebi sebenarnya telah diundang sebatas untuk menyampaikan keluh kesah tentang masa depan status kepegawaian dan kesejahteraannya. Bukan masalah bicara masalah konsep politik, katanya. Nusron menyampaikan UU adalah konsep politik yang harusnya disampaikan oleh dewan gubernur BI yang mempunyai legitimasi politik karena dipilih DPR. Adapun konsep politik RUU OJK, lanjutnya, usul dari dewan gubernur BI sudah disampaikan ke DPR.Apakah DPR mau menerima konsep itu atau tidak ya, tergantung fraksi-fraksi yang ada. Kebetulan tidak ada satu pun fraksi yang setuju dengan konsep dewan gubernur BI, karena dianggap basis argumentasi dan rasionalitasnya lemah, tegasnya.Sebelumnya salah satu pejabat BI mengungkapkan bahwa dalam pembahasan RUU OJK, bank sentral praktis tak dilibatkan. BI tercatat hanya sekali diundang oleh Pansus saat menggelar pembahasan di hotel Aryaduta, Jakarta, pada pekan lalu.Pegawai bank sentral sempat menggelar unjuk rasa memprotes RUU OJK. Melalui Ipebi, mereka berniat menyerahkan konsep RUU OJK tandingan kepada legislatif. Dalam draf tandingan itu, Ipebi akan mengusung konsep yang pernah disampaikan dewan gubernur BI beberapa waktu lalu.(mmh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
