Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbanas usulkan konsensus soal sektor ekonomi unggulan

JAKARTA : Pemerintah, bank sentral, entitas perbankan dan pelaku ekonomi perlu mebuat konsensus mengenai sektor ekonomi yang menjadi prioritas untuk mendapatkan pendanaan.

JAKARTA : Pemerintah, bank sentral, entitas perbankan dan pelaku ekonomi perlu mebuat konsensus mengenai sektor ekonomi yang menjadi prioritas untuk mendapatkan pendanaan.

Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menyatakan potensi pertumbuhan ekonomi pada 2011 harus dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga diperlukan prioritas sektor ekonomi.

Menurut dia, sektor ekonomi tersebut akan mendapatkan prioritas pendanaan yang diperkirakan melimpah akibat derasnya arus modal masuk. Kalau semua sektor bisa didorong yah bagus tapi kalau tidak harus ada prioritas industri unggulan, katanya hari ini.

Menurut Sigit dalam konsesus tersebut selain menentukan sektor prioritas nasional, semua pihak harus menyatakan perannya dalam menumbuhkan sektor, baik dengan membuat regulasi dan kebijakan terkait.

Bagaimana peran pemerintah sendiri dalam kebijakan fiskal, perpajakan, bea masuk dan cukai. Peran BI dalam moneter dan bagaimana peran perbankan, kata dia.

Menurut dia, semua sektor sebenarnya bisa menjadi prioritas industri nasional apabila mampu menyerap tenaga kerja yang sangat besar dan berkontribusi dalam peningkatan devisa bagi negara. Semua sektor bisa asal memenuhi dua kriteria itu, kata dia.

Sigit menilai perbankan sering menjadi kambing hitam bila sektor ekonomi tertentu tidak mendapatkan dukungan. Sering yang pertama kali disalahkan adalah bank karena tidak memberi kredit, kata dia.

Padahal, sambung dia, pihak lain sebenarnya juga berkontribusi atas tidak berkembangnya sektor tertentu. Karena pertumbuhan ekonomi itu kan tanggung jawab nasional, katanya.

Sigit mengusulkan pihak yang mempelopori pertemuan konsesus nasional ini bisa dilakukan oleh Komite Ekonomi Nasional (KEN). Menurut dia, KEN memiliki independensi dan bisa menjadi jembatan antara kepentingan pengusahan dan pemerintah. Ide ini sebenarnya sudah saya bagi ke pemerintah dan juga BI tetapi tidak mendapatkan respon, kata dia.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper