Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2013, Pangsa pasar perbankan syariah capai 5%

JAKARTA: Bank Indonesia memproyeksi perbankan syariah akan menguasai pasar hingga 5% pada 2011 seiring dengan perkembangan bisnis dan produknya di Tanah Air.

JAKARTA: Bank Indonesia memproyeksi perbankan syariah akan menguasai pasar hingga 5% pada 2011 seiring dengan perkembangan bisnis dan produknya di Tanah Air.

Kepala Biro Penelitian, Pengembangan dan Pengaturan Perbankan Syariah BI Tirta Segara mengatakan pertumbuhan perbankan syariah hingga November mencapai 36% dan menguasai 3,1% pangsa pasar bisnis bank di Tanah Air.

Total aset perbankan syariah mencapai Rp93 triliun dengan pembiayaan Rp70 triliun. Kami berharap perbankan syariah dapat terus tumbuh dengan pangsa pasar 5% pada akhir 2013, katanya kemarin

Saat ini, tuturnya, BI bersama Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengkaji insentif pajak bagi bank syariah. Prinsip insentif yang dikaji adalah netralita pajak.

Kalau suatu produk di bank konvesional itu bisa mendapatkan insentif maka produk sejenis di bank syariah juga bisa mendapatkan insentif. Selama ini masih ada keraguan dari bank syariah apakah produk ini kena pajak atau tidak, karena di undang-undang tidak menyebutkan tegas, kata dia.

Selain itu, BI bersama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI juga terus mengkaji produk-produk syariah agar dapat diberlakukan di Indonesia.

Saat ini kami sedang mengkaji 4 produk dua diantaranya sejenis Kredit Tanpa Agunan (KTA) dan Hedging, kata Wakil Sekretaris DSN Hasanuddin.

Menurut dia empat produk ini akan selesai dibahas pada kuartal I 2011 dan akan segera diberlakukan. Kalau sudah tuntas di kaji nanti kita lihat keperluannya, kalau perlu fatwa maka kami akan keluarkan. Kalau perlu regulasi nanti BI yang bentuk, katanya.

Dia mengatakan perkembangan produk syariah dapat meningkat pesat diantaranya karena digunakan bukan hanya nasabah muslim tetapi juga agama lain. Karena ini adalah rahmatan lil alamin sehingga semua umat beragama bisa menggunakan, kata dia.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper