JAKARTA: PT Bahana TCW Investment Management menilai yuan China merupakan instrumen investasi menarik pada tahun ini, seiring dengan prospek positif penguatan mata uang tersebut.Direktur Riset dan Hubungan Investor PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan yuan China akan menguat seiring dengan tren pelemahan dolar AS. Dia menuturkan apresiasi yuan China berlangsung bertahap dan mencapai kisaran pertumbuhan 3%-4% per tahun.Meski prospek ekonomi AS bagus dan dolar sedikit menguat, tetapi masih pada tren melemah. Yuan China akan terapresiasi. Selain saham, reminbi juga dapat menjadi portofolio investasi yang menarik pada tahun ini, katanya, hari ini.Menurut dia, tekanan inflasi di China telah mendorong negara tersebut merelakan penguatan Yuan. China, lanjutnya, cenderung lebih fokus pada upaya pengendalian inflasi, karena inflasi yang tidak terkendali berpotensi memicu keresahan sosial.Hal itu melandasi pengetatan likuiditas di China, termasuk dengan menaikkan giro wajib minimum hingga mencapai 18%, atau lebih tinggi dibandingkan Indonesia sebesar 8%, ujarnya.Dia menambahkan China kemungkinan mengetatkan likuiditas melalui peningkatan suku bunga. Hingga September 2010, posisi cadangan devisa China terus melambung mencapai US$2,65 triliun dan diikuti oleh lonjakan likuiditas domestik yang mengundang risiko memacu inflasi.Kami berpendapat China akan lebih menggenjot upaya memberikan pinjaman dan membeli aset-aset luar negeri melalui perusahaan investasi yang dimiliki negara atau sovereign wealth fund, ujarnya. (spr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
