JAKARTA: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) berencana menerbitkan obligasi senior senilai Rp1 triliun untuk menyeimbangkan struktur pendanaan jangka panjang dengan jangka pendek.
Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengungkapkan penerbitan obligasi memungkinkan perseroan untuk menyiapkan dukungan likuiditas bagi ekspansi kredit.Selain itu, lanjutnya, perseroan akan mencairkan pinjaman senilai US$70 juta dari International Finance Corporation (IFC), anak perusahaan Bank Dunia.Padahal, pinjaman senilai US$70 juta tersebut diraih oleh BTPN pada 2009, tetapi tak kunjung dicairkan hingga saat ini."Kami menyiapkan penerbitan obligasi senilai Rp1 triliun dan juga sekaligus akan mencairkan dana pinjaman sebesar US$70 juta, ujarnya hari ini.Direktur BTPN Anika Faisal mengatakan penerbitan obligasi itu untuk mengatur keseimbangan sumber pendanaan jangka panjang dengan jangka pendek.Harga saham BTPN hari ini ditutup stagnan pada level Rp13.000 dibandingkan dengan akhir pekan lalu yang menjadikan berkapitalisasi pasar sebesar Rp14,72 triliun.(yn)