JAKARTA: Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia mengharapkan perbankan nasional meningkatkan kredit mikro dengan skema linkage kepada BPR hingga mencapai Rp6,36 triliun pada akhir 2011. Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto mengungkapkan pembiayaan mikro oleh bank nasional dengan skema linkage lewat BPR, pada triwulan I/2011 belum menunjukan peningkatan bila dibandingkan dengan akhir 2010. Pada akhir tahun lalu kredit mikro linkage lewat BPR sebesar Rp5,3 triliun. Pada kuartal I nilainya juga kira-kira sama, ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Meski belum mengalami peningkatan, namun dia optimis pada triwulan berikutnya perbankan nasional akan memperbesar volume penyaluran kredit mikro linkage. Perbarindo memproyeksi kredit linkage mencapai Rp6,36 triliun atau meningkat 20% dari akhir 2010. Dalam skema kredit mikro linkage BPR mendapatkan pinjaman dari bank umum dengan rerata bunga 13% hingga 15% yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dengan tingkat bunga 20% hingga 25%. Menurut Joko, meskipun tingkat bunga pinjaman tersebut lebih tinggi dari deposito namun bagi BPR hal tersebut menguntungkan karena keterbatasan penghimpunan dana masyarakat. Adapun bagi bank umum, menurut dia, mendapatkan keuntungan dari sisi yang berbeda yaitu dapat menyalurkan kredit mikro secara cepat meskipun tidak memiliki cabang yang berada disekitar masyarakat. Bank umum membutuhkan linkage dalam menyalurkan kredit mikro karena tidak memiliki cabang untuk menjangkau masyarakat paling bawah. Di sisi lain BPR sangat membutuhkan linkage karena keterbatasan sumber dana yang dimiliki, jelasnya. (fh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru