Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN usulkan sekuritisasi masuk LDR

JAKARTA: PT Bank Tabungan Negara Tbk meminta Bank Indonesia memperhitungkan pendanaan alternatif diluar dana pihak ketiga menjadi bagian dalam rasio kredit terhadap simpanan. Direktur Keuangan BTN Saut Pardede mengatakan perseroan tidak bisa mengandalkan

JAKARTA: PT Bank Tabungan Negara Tbk meminta Bank Indonesia memperhitungkan pendanaan alternatif diluar dana pihak ketiga menjadi bagian dalam rasio kredit terhadap simpanan. Direktur Keuangan BTN Saut Pardede mengatakan perseroan tidak bisa mengandalkan dana pihak ketiga seperti tabungan, giro dan deposito dalam menopang pertumbuhan bisnis. Ini disebabkan sebagian besar pembiayaan yang disalurkan adalah kredit pemilikan rumah yang memiliki jangka menengah dan panjang, berbeda dengan sifat tabungan, giro dan deposito yang bertenor pendek.Meski demikian, lanjutnya, BTN tidak kekurangan likuiditas karena memiliki berbagai macam alternatif pendanaan a.l. repo atau gadai KPR, sekuritisasi KPR, obligasi hingga pendanaan lewat pemerintah dalam fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).Namun yang menjadi masalah, tuturnya, Bank Indonesia (BI) tidak memperhitungkan alternatif pendanaan tersebut dalam loan to deposit ratio (LDR), sehingga BTN tergolong overheating dengan tingkat LDR 103%.Penghitungan LDR dari BI tidak cocok untuk BTN karena kami memiliki alternatif pendanaan yang tidak dimiliki oleh bank lain, ujarnya beberapa waktu lalu.Dia mengklaim apabila alternatif pendanaan tersebut dimasukan sebagai bagian dari dana masyarakat, maka LDR BTN saat ini berada pada level 87%. Alternatif dana tersebut tidak diperhitungkan oleh BI, padahal dana tersebut lebih stabil karena sifatnya jangka panjang, ujarnya.Penghitungan LDR ini penting bagi BTN setelah bank sentral memberlakukan sanksi penambahan giro wajib minimum (GWM) bagi bank yang memiliki LDR dibawah 78% dan diatas 100%. Namun, bank sentral mengecualikan sanksi GWM bagi bank memiliki LDR diatas 100%, bila memiliki rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) diatas 14%. Saat ini kami belum terkena sanksi GWM LDR karena CAR kami sekitar 17%, ujarnya.Saut menambahkan perseroan juga akan berusaha untuk mengenjot dana masyarakat guna menurunkan tingkat LDR dibawah 100%. Untuk mengejar pertumbuhan pendanaan tersebut, tuturnya, BTN akan menambah 200 kantor kas pada tahun ini.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper