Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN incar kredit pertumahan capai 89%

JAKARTA: PT Bank Tabungan Negara Tbk menargetkan pembiayaan perumahan pada tahun ini mencapai 89% dari total portofolio kredit sepanjang 2011.Direktur Keuangan dan Perbendahara BTN Saut Pardede mengatakan saat ini komposisi kredit perumahan perseroan

JAKARTA: PT Bank Tabungan Negara Tbk menargetkan pembiayaan perumahan pada tahun ini mencapai 89% dari total portofolio kredit sepanjang 2011.Direktur Keuangan dan Perbendahara BTN Saut Pardede mengatakan saat ini komposisi kredit perumahan perseroan masih berada di level 91%, sedangkan non perumahan baru mencapai 9%."Komposisi akhir tahun ini kami harapkan 89% untuk perumahan dan 11% untuk non-perumahan. Pada 2012 komposisi diharapkan 85%-15%. Sekarang masih 91%-9% perumahan 91%," ujarnya, hari ini.Dia menjelaskan, pada tahun ini perseroan menargetkan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp26 triliun termasuk di dalamnya pengembangan kredit perumahan dan non-perumahan. Kredit non-perumahan BTN meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir.Pada 2010, portofolio kredit non-perumahan mencapai Rp6,38 triliun, meningkat 209,35% dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,06 triliun. Sementara pada laporan keuangan triwulan pertama 2011, protofolio kredit non-perumahan telah mencapai Rp10,65 triliun. Artinya dalam 3 bulan pertama BTN telah menyalurkan Rp4,27 triliun.Meski demikian portofolio kredit perumahan BTN masih jauh di atas kredit non-perumahan sebesar Rp42,73 triliun dari total penyaluran kredit Rp53,39 triliun. Angka tersebut diperkirakan tumbuh 25%-30% pada tahun ini.Evi Firmasyah, Wakil Direktur Utama BTN menyatakan, angka tersebut tidak menunjukkan bahwa perseroan telah melampau target penyaluran kredit non-perumahan. "Tidak bisa dilihat sekarang, ini kan baru triwulan pertama, masih harus menunggu hingga akhir tahun," tegasnya.Saut menambahkan penambahan target penyaluran kredit non-perumahan tidak berarti BTN akan meninggalkan penyaluran kredit perumahan. "Kami perkuat perumahan, tetapi kami punya kapasitas yang melebihi yang perlu kami salurkan," tegasnya.Penyaluran kredit non-perumahan tersebut harus memenuhi beberapa ketentuan, antara lain memiliki jangka yang lebih pendek dibandingkan kredit perumahan. Perseroan berharap, hal tersebut dapat mengurangi risiko perseroan. Ketentuan lainnya adalah, kredit non perumahan dapat memberi yield yang lebih tinggi dan dapat memanfaatkan nasabah yang sudah ada. Menurut Saut, untuk penyaluran kredit non-perumahan, perseroan cenderung mengucurkan pada lini kredit konsumer, kredit usaha rakyat (KUR), dan kredit modal kerja (KUR) non-developer. Kredit tersebut rencananya dikembangkan kepada 6 juta nasabah aktif BTN. "Kami sudah punya nasabah potensial yang selama ini hanya mendapatkan kredit di bidang perumahan. Bagi nasabah yang telah menyicil selama 5 tahun, akan kami tawarkan untuk kredit lainnya," jelasnya.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper