Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN benahi standar layanan prioritas

JAKARTA: PT Bank Tabungan Negara Tbk masih membenahi standard operasional procedure layanan nasabah prioritas sebelum diperbolehkan mengakuisisi nasabah baru kembali.Wakil Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Evi Firmansyah mengaku optimistis pembenahan

JAKARTA: PT Bank Tabungan Negara Tbk masih membenahi standard operasional procedure layanan nasabah prioritas sebelum diperbolehkan mengakuisisi nasabah baru kembali.Wakil Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Evi Firmansyah mengaku optimistis pembenahan layanan tersebut selesai pada bulan ini."Priority banking kalau tidak salah kami sedang benahi SOP [standard operational procedure]. Mudah-mudahan bulan ini selesai perbaikan," ujarnya hari ini. Menurutnya, salah satu prosedur operasional standar yang diperbaiki adalah mengenai aturan anti penggelapan dana atau yang lebih dikenal dengan antifraud. Evi menjelaskan aturan antifraud tersebut didesain agar dapat mengantisipasi berbagai modus penggelapan dana yang kini marak terjadi. Dia juga mengklaim saat ini BTN tidak memiliki persoalan terhadap teknologi dan sertifikasi agen penjual reksa dana sebagai alat pendukung pengelolaan program nasabah prioritas, begitu juga dengan sumber daya manusia (SDM) pengelola layanan tersebut."Kami sudah ada recorder dan CCTV, paling hanya tinggal membuat aturan main, semacam code of conduct, sehingga tidak menambah biaya maupun beban" tegas Evi.Salah satu aturan main yang akan dipertegas kembali adalah rotasi SDM penyelenggara nasabah prioritas. Dia mengungkapkan, perseroan rencananya akan melakukan rotasi setiap 6 bulan. Namun rencana tersebut masih terganjal kebutuhan dan keinginan nasabah. "Kami masih memikirkan nasabah yang tidak mau relation manager nya diganti," ungkapnya.Sebelumnya, Bank Indonesia menunda akuisisi nasabah baru layanan perbankan prioritas di 23 bank selama sebulan sejak 2 Mei 2011. Beberapa bank dilaporkan telah mendapat izin untuk mengakuisisi kembali nasabah baru per 2 Juni 2011, tetapi sebagian lain masih harus terlebih dahulu membenahi layanan tersebut.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper