Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan LDR dipicu jumlah simpanan stagnan

JAKARTA: Tingginya kenaikan rasio kredit terhadap dana lebih banyak ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga yang stagnan, sehingga membuat indikator tersebut terkesan melonjak jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu.Hal tersebut diungkapkan oleh

JAKARTA: Tingginya kenaikan rasio kredit terhadap dana lebih banyak ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga yang stagnan, sehingga membuat indikator tersebut terkesan melonjak jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu.Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Darmansyah Hadad menyikapi tingginya kenaikan rasio kredit terhadap dana (loan to deposit ratio/LDR) yang pada posisi April 2011 mencapai 80%.Ya lumayan lah [LDR mencapai 80%]. Walaupun cukup banyak ditentukan oleh pertumbuhan DPK [dana pihak ketiga] yang flat [stagnan], ujarnya dalam pesan singkat kepada Bisnis, hari ini.Berdasarkan data Bank Indonesia per April 2011, LDR perbankan mencapai 80%, melonjak dari akhir 2010 sebesar 76,8%, meskipun pada posisi April 2010 tak jauh dari posisi tersebut, yakni di level 76,5%. Lonjakan LDR itu tercermin dengan peningkatan intermediasi,kredit pada periode tersebut tumbuh di level 23% menjadi Rp1.872,6 triliun.Bahkan pada Mei sudah naik mencapai 23,3% menjadi Rp1.924,95 triliun. Satu sisi pertumbuhan DPK stagnan di level 18,2%--bulan sebelumnya 18,3%--menjadi Rp2.340,2 triliun. Kenaikan DPK dituntut tetap tinggi karena BI mentaksir ekspansi kredit 2011 lebih besar dari rencana bisnis bank 23,8%.Muliaman sebelumnya juga mengingatkan kenaikan kredit rentan dengan NPL, meski sejauh ini masih terkendali. Untuk kehati-hatian saya kira [perlu diwaspadai], ujarnya.Peringatan itu sejalan dengan tren kenaikan NPL cukup signifikan, dimana secara gross pada Desember 2010 sebesar 2,9% menjadi 3,2% pada April. Begitu juga secara net naik dari 0,7% menjadi 0,9%.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper