Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba bersih BRI Diproyeksi Rp14 triliun

JAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memproyeksi laba bersih pada akhir 2011 mencapai Rp14 triliun yang dipengaruhi pertumbuhan pendapatan yang stabil.Kalau dilihat saat ini [semester I/2011] laba bersih kami sekitar Rp6,79 triliun maka kami proyeksikan

JAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memproyeksi laba bersih pada akhir 2011 mencapai Rp14 triliun yang dipengaruhi pertumbuhan pendapatan yang stabil.Kalau dilihat saat ini [semester I/2011] laba bersih kami sekitar Rp6,79 triliun maka kami proyeksikan laba pada akhir tahun plus minus Rp14 triliun, ujar Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI, dalam paparan kinerja semester I/2011, hari ini.Optimisme tersebut, kata dia, didorong oleh pertumbuhan laba perbulan yang cukup stabil. Kalau dihitung dari akhir tahun, maka laba bersih kami diharapkan tumbuh sekitar 15%-17%, tambahnya.Baiquni menambahkan pertumbuhan laba pada semester I/2011 yang mencapai Rp6,79 triliun didorong oleh pendapatan bunga bersih, recovery utang hapus buku serta pendapatan selain bunga (fee based income).Dia menjelaskan pada pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp16,64 triliun banyak disumbang oleh kredit mikro yang tumbuh 35%. Walaupun kredit kami hanya tumbuh 17,49% tapi itu banyak disumbang dari mikro yang naik 35%. Mikro bunganya besar sehingga mendorong NIM [net interest margin] jadi lebih besar, ujarnya.Sulaiman Arif Arianto, Direktur Bisnis Komersial BRI menjelaskan pada akhir triwulan II/2011 perseroan bisa menagih utang yang telah dihapus buku hingga Rp827 miliar. Utang tersebut bukan berasal dari korporasi karena nilainya dibawah Rp50 miliar, ujarnya.Selain itu BRI juga berhasil menaikan fee based income sebesar 32,58% menjadi Rp2,6 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,9 triliun.Baiquni menjelaskan peningkatan fee based didorong oleh kenaikan pendapatan pada anjungan tunai mandiri (ATM) sebesar 49%, fee administrasi dana pihak ketiga (DPK) 36%, fee pinjaman 22%, dan pertumbuhan trade finance sebesar 16%. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper