Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI fokuskan pembiayaan ke 8 sektor unggulan

JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Tbk akan fokus menyalurkan kredit kepada pengembangan industri dan pembangunan di daerah dalam jangka menengah, dengan target pertumbuhan secara umum 20%-25%.Wakil Direktur Utama Felia Salim mengungkapkan fokus pengembangan

JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Tbk akan fokus menyalurkan kredit kepada pengembangan industri dan pembangunan di daerah dalam jangka menengah, dengan target pertumbuhan secara umum 20%-25%.Wakil Direktur Utama Felia Salim mengungkapkan fokus pengembangan bisnis tersebut berpijak kepada sektor unggulan masing-masing daerah, termasuk pembangunan infrastruktur penunjang."Fokus ini relatif tidak akan berubah dalam jangka waktu 4 tahun sampai 5 tahun. Pendekatan kami sangat diversifikasi, dengan demikian dapat memitigasi risiko sehingga aset juga lebih berkualitas," ungkapnya usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi XI, hari ini.Sektor unggulan yang akan dikembangkan tersebut telah dirumuskan dalam 8 sektor, yaitu pertanian, komunikasi, kelistrikan, perdagangan besar dan eceran, migas dan pertambangan, konstruksi, makanan minuman termasuk rokok, dan bahan kimia serta pupuk yang mencakup barang dari karet.Per Juni 2011, perseroan telah menyalurkan Rp75,85 triliun kepada 8 sektor tersebut, tumbuh 11,64% dari Rp67,02 triliun per Desember 2010.Pada semester I/2011 BNI telah menyalurkan kredit Rp152,90 triliun. Dengan demikian penyaluran kredit kepada 8 sektor unggulan mencakup 49,60% dari kredit perseroan secara keseluruhan.Hingga pertangahan tahun, penyaluran kredit perseroan yang paling besar mengalir ke sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp23 triliun, tumbuh 9,5% dari Rp21 triliun akhir 2010 (year to date).Sementara itu pertumbuhan penyaluran paling tinggi pada sektor minyak, gas dan pertambangan sebesar 45,1% menjadi Rp10,3 triliun dari Rp7,1 triliun per Desember 2010.Sedangkan pertumbuhan negatif paling tinggi terjadi pada sektor makanan-minuman termasuk rokok. Penyaluran kredit ke sektor tersebut turun 10,4% dari Rp6,15 triliun pada akhir 2010 menjadi Rp5,51 triliun pada semester I/ 2011.Penurunan penyaluran juga terjadi pada sektor telekomunikasi, menjadi Rp4,6 triliun pada pertengahan tahun ini, turun 2,1% dibandingkan dengan Desember 2010 yang mencapai Rp4,7 triliun. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Munir Haikal
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper