Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Syariah Cetak Laba Rp91,09 miliar

JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Syariah mencetak laba bersih sebesar Rp91,09 miliar dalam kinerja sejak awal tahun hingga akhir triwulan III/2011, setelah tahun lalu masih mengalami kerugian.Dalam laporan keuangan yang diterima Bisnis, laba tersebut

JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Syariah mencetak laba bersih sebesar Rp91,09 miliar dalam kinerja sejak awal tahun hingga akhir triwulan III/2011, setelah tahun lalu masih mengalami kerugian.Dalam laporan keuangan yang diterima Bisnis, laba tersebut tersebut didorong oleh pendapatan operasional yang meningkat hampir tiga kali lipat menjadi Rp713,87 miliar pada September 2011 dibandingkan dengan September 2010 Rp223,24 miliar.Kinerja tersebut meningkatkan laba operasional dari anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk ini menjadi Rp117,26 miliar dibandingkan tahun lalu yang merugi Rp20,2 miliar.Bambang Widjanarko, Direktur Bisnis BNI Syariah, mengatakan peningkatan pendapatan terjadi secara merata pada beberapa sektor pembiayaan. “Semuanya tumbuh merata, namun yang pertumbuhan paling tinggi pada gadai syariah,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini.Dia menjelaskan pada akhir September 2011, perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp5,13 triliun meningkat 57,84% dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar Rp3,25 triliun. “Pembiayaan yang tumbuh besar pada pinjaman konsumer,” jelasnya.Sementara itu, perkembangan dana pihak ketiga agak tertahan dengan pertumbuhan sebesar 16% dari Rp5,17 triliun menjadi Rp6 triliun. “Pertumbuhan DPK tidak tinggi karena kami ingin meningkatkan komposisi dana murah,” ujar Bambang.Menurut  Bambang, perseroan memang tidak terpacu untuk menumbuhkan DPK karena rasio pinjaman dana terhadap pinjaman (finance to deposit ratio/FDR) sudah tergolong tinggi.“Kalau kami mau menaikan dana sebenarnya mudah yakni, tinggal menaikan nisbah dari deposito. Namun itu tidak kami lakukan karena ingin menaikan komposisi dana murah,” jelasnya.Bank syariah yang memisahkan usaha dari induk pada Mei 2011 ini menutup akhir September 2011 dengan posisi aset sebesar Rp7,35 triliun dari September 2010 yang sebesar Rp6,09 triliun. (api) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Donald Banjarnahor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper